Senin, 14 Maret 2011

Mengapa semanggi berdaun empat dianggap membawa keberuntungan?

Keinginan manusia untuk melindungi dirinya dari kekuatan yang tidak diketahuinya, atau untuk menciptakan keberuntungan, telah menghasilkan ribuan takhyul di seluruh dunia. Bahkan kita dapat membagi takhyul menjadi dua yaitu yang dianggap membawa keberuntungan dan yang dianggap membawa kesialan.
Semanggi berdaun empat dipercaya oleh orang-orang di seluruh dunia sebagai tanda datangnya keberuntungan dan kebahagiaan. Itu adalah takhyul yang sudah sangat tua sehingga tidak ada orang yang dapat mengatakan dengan pasti bagaimana atau dari mana berasalnya. Tapi ada legenda kuno yang dipercayai sebagian orang. Legendanya adalah ketika hawa diusir dari Firdaus, ia membawa semanggi berdaun empat. Karena semanggi itu merupakan bagian dari tumbuhan hijau Taman Firdaus, maka dianggap sebagai pembawa keberuntungan kalau ditemukan di kebun sendiri.
Ladam kuda juga dianggap sebagai pembawa keberuntungan, yang sama-sama tersebar luas dan sulit dijelaskan. Hampir semua Negara mempunyai legenda atau tradisi yang berhubungan dengan ladam kuda. Orang Irlandia berkata bahwa kuda hadir ketika Yesus lahir, dan dengan demikian ladam kuda mempunyai kekuatan ajaib. Di Rusia, seorang tukang besi pernah dianggap sebagai sejenis ahli sihir, dan dianggap menggunakan ladam kuda untuk melakukan keajaibannya. Bahkan orang Romawi kuno percaya bahwa menemukan ladam lepas di jalanan akan melindungi seseorang dari sakit. Ini mungkin karena pada suatu saat besi dianggap sebagai jimat pembawa keberuntungan.
Kalu kita sampai pada pembawa kesialan, rasa takut pada kucing hitam adalah salah satu yang paling tua. Pada Abad Pertengahan, ketika orang percaya pada tukang sihir, kucing hitam dianggap sebagai tukang sihir atau roh jahat yang menjelma menjadi kucing hitam. Sekarang, masih banyak orang yang merasa tidak enak kalau melihat kucing hitam melintasi jalannya.
Cermin pecah juga merupakan takhyul kesialan yang sudah berasal dari jaman kuno. Pada jaman Yunani Kuno, konon manusia melihat kehendak dewa di dalam cermin. Jadi, kalau cermin pecah secara tidak sengaja, artinya dewa tidak mau orang tersebut melihat masa depan karena ada hal-hal yang buruk.
Orang Romawi percaya bahwa kesehatan seseorang berubah setiap tujuh tahun. Karena cermin mencerminkan kesehatan seseorang, mereka menganggap bahwa cermin yang pecah berarti kesehatan seseorang akan terganggu selama tujuh tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar