BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG MASALAH
Pemakaian
energi listrik dewasa ini sudah sangat luas, bahkan manusia sangat sulit melepaskan
diri dari kebutuhan dengan energi listrik. Andaikata
tidak ada listrik, itu berarti tidak ada televisi, lampu penerangan, tidak ada
lampu lalu lintas, dan lain-lain. Sebaliknya, dengan listrik kehidupan manusia
menjadi sangat menyenangkan. Televisi, lampu penerangan, lampu lalu lintas,
semua menggunakan listrik. Jadi, listrik dapat dikatakan sebagai suatu bentuk
hasil teknologi yang sangat vital dalam kehidupan manusia. Semakin
lama tidak ada satupun alat kebutuhan manusia yang tidak membutuhkan listrik.
Karena semua ini manusia tiap hari selalu berfikir bagaimana menciptakan dan
menggunakan energi listrik secara efektif dan efesien.
Melalui makalah ini, diharapkan nantinya kita sebagai pendidik dapat
memberikan penjelasan kepada peserta didik untuk memahami konsep dasar tentang
kelistrikan. Dari masalah arus listrik, sampai pada pemanfaatan energi listrik
dalam kehidupan sehari-hari, serta mengenai penghematan energi listrik.
B.
RUMUSAN
MASALAH
Rumusan masalah dalam makalah ini
adalah:
1. Apa
pengertian dari kelistrikan, arus listrik, hambatan dan tegangan listrik?
2. Apa
saja sumber energi listrik?
3. Apa
yang dimaksud dengan konduktor dan isolator listrik?
4. Apa
saja perubahan dari energi listrik itu?
5. Bagaimana pemanfaatan listrik pada lampu lalu lintas?
6. Bagaimana
cara untuk berhemat listrik dalam kehidupan sehari-hari?
C.
TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui pengertian dari kelistrikan, arus listrik, hambatan dan tegangan
listrik serta hubungan diantaranya.
2. Untuk
mengetahui berbagai sumber energi listrik dalam kehidupan sehari-hari.
3. Untuk
mengetahui benda-benda yang termasuk dalam konduktor dan isolator listrik.
4. Untuk
mengetahui jenis-jenis perubahan listrik yang bisa dimanfaatkan dalam
kehidupan.
5. Untuk mengetahui pemanfaatan listrik pada lampu lalu
lintas.
6. Mengetahui
cara-cara yang dapat dilakukan untuk berhemat listrik.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
KELISTRIKAN, ARUS LISTRIK, HAMBATAN
DAN TEGANGAN LISTRIK
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Listrik dapat juga diartikan sebagai kondisi dari partikel
subatomik tertentu, seperti elektron dan proton,
yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di antaranya. Pada
dasarnya sebuah rangkaian listrik terjadi ketika sebuah penghantar mampu
dialiri electron bebas secara terus menerus. Aliran yang terus-menerus ini yang
disebut dengan arus, dan sering juga disebut dengan aliran, sama halnya dengan
air yang mengalir pada sebuah pipa. Tenaga (the force) yang mendorong electron
agar bisa mengalir dalam sebauh rangkaian dinamakan tegangan. Tegangan adalah
sebenarnya nilai dari potensial energi antara dua titik. Ketika kita berbicara
mengenai jumlah tegangan pada sebuah rangkaian, maka kita akan ditujukan pada
berapa besar energi potensial yang ada untuk menggerakkan electron pada titik
satu dengan titik yang lainnya. Tanpa kedua titik tersebut istilah dari
tegangan tersebut tidak ada artinya.
Elektron bebas cenderung bergerak melewati konduktor
dengan beberapa derajat pergesekan, atau bergerak berlawanan. Gerak berlawanan
ini yang biasanya disebut dengan hambatan. Besarnya arus di dalam rangkaian adalah jumlah dari energi yang ada
untuk mendorong electron, dan juga jumlah dari hambatan dalam sebuah rangkaian
untuk menghambat lajunya arus. Sama halnya dengan tegangan hambatan ada jumlah
relative antara dua titik. Dalam hal ini, banyaknya tegangan dan hambatan
sering digunakan untuk menyatakan antara atau melewati titik pada suatu titik
Sehingga bisa disimpulkan bahwa di dalam listrik dikenal
adanya arus listrik yaitu banyaknya muatan listrik yang
mengalir tiap satuan waktu. Muatan listrik bisa mengalir melalui kabel atau
penghantar listrik lainnya. Arus listrik timbul karena muatan listrik
mengalir dari saluran positif ke saluran negatif.
I = Q/T
Satuan SI
untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara
formal satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang bila dipertahankan
akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang
yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.
Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan
listrik dari suatu komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik
yang melewatinya. Hambatan listrik dapat dirumuskan sebagai berikut:
R = V/I
di mana V
adalah tegangan dan I adalah arus. Satuan SI untuk Hambatan adalah Ohm (R).
Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensi
listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan volt.
Besaran ini mengukur energi potensial sebuah medan listrik untuk menyebabkan
aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan
potensi listrik satu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah,
rendah, tinggi atau ekstra tinggi.
V= I .R
Satuan SI
untuk Tegangan adalah volt (V).
Dalam alirannya, arus listrik juga mengalami cabang-cabang. Ketika
arus listrik melalui percabangan tersebut, arus listrik terbagi pada setiap
percabangan dan besarnya tergantung ada tidaknya hambatan pada cabang tersebut.
Bila hambatan pada cabang tersebut besar maka akibatnya arus listrik yang
melalui cabang tersebut juga mengecil dan sebaliknya bila pada cabang
hambatannya kecil, maka arus listrik yang melalui cabang tersebut arus listriknya
besar.
Hukum I Kirchoff berbunyi:
Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik simpul sama
dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar dari titik simpul tersebut.
Hukum I Kirchhoff tersebut sebenarnya tidak lain sebutannya dengan
hukum kekekalan muatan listrik.
Hukum I Kirchhoff secara matematis dapat dituliskan sebagai:
Hukum II
Kirchoff
Pemakaian Hukum II Kirchhoff pada rangkaian tertutup yaitu karena
ada rangkaian yang tidak dapat disederhanakan menggunakan kombinasi seri dan
paralel.
Umumnya ini terjadi jika dua atau lebih ggl di dalam rangkaian yang
dihubungkan dengan cara rumit sehingga penyederhanaan rangkaian seperti ini
memerlukan teknik khusus untuk dapat menjelaskan atau mengoperasikan rangkaian
tersebut. Jadi Hukum II Kirchhoff merupakan solusi bagi rangkaian-rangkaian
tersebut yang berbunyi:
Di dalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya gerak listrik
(ε) dengan penurunan tegangan (IR) sama dengan
nol.
Hukum Kirchoff II dirumuskan sebagai berikut:
B. SUMBER-SUMBER ENERGI
LISTRIK
Sumber energi listrik adalah benda yang dapat menimbulkan arus
listrik. Sumber energi listrik ada yang kecil dan ada yang besar. Beberapa contoh sumber
energi listrik adalah:
1.
Baterai
Pelopor pembuatan baterai sebagai sumber
energi listrik adalah seorang fisikawan Italia
bernama Alesandro Volta. Pada tahun 1800, Alesandro Volta membuat suatu elemen
yang terdiri dari lempeng seng, lempeng tembaga, dan larutan asam sulfat. Elemen
tersebut diberi nama elemen volta. Elemen volta disempurnakan lagi oleh seorang
kimiawan Perancis
bernama Georges Leclanche. Pada tahun 1860an Goerges membuat rancangan elemen
dari seng, karbon dan larutan yang dibuat dari campuran salamoniak dan seng
klorida berbentuk pasta. Elemen
leclanche mirip dengan baterai yang kita kenal sekarang.
2. Aki (akumulator)
Aki terbuat dari plastik tebal dan kuat.
Di dalam
aki terdapat dua lempeng timbal yang berfungsi sebagai kutub positif (+) dan kutub negatif (-). Aki juga berisi
zat kimia berupa cairan sehingga aki disebut elemen basah. Aki tidak dapat
dipakai sebagai sumber energi terus-menerus.
Oleh karena itu,
aki harus di isi kembali, kadang-kadang aki juga perlu ditambah air murni.
3.
Generator
Umumnya listrik diperoleh dari mengubah energi kinetik melalui
generator menjadi listrik. Generator adalah sumber energi listrik yang lebih
besar dibanding dinamo. Generator dipakai pada pusat pembangkit listrik sebagai sumber
energi,
generator dihubungkan dengan turbin. Turbin adalah roda besar yang berputar
cepat sekali.
Energi kinetik untuk menggerakkan generator bisa diperoleh dari uap
yang dihasilkan dari pembakaran sumber energi fosil, seperti minyak, batubara
dan gas atau bisa juga dari aliran air atau dari aliran udara. Intinya adalah
energi listrik dihasilkan dari pengubahan sumber energi lain.
Sumber-sumber energi untuk listrik memiliki kelebihan dan
kekurangan. Sumber energi fosil mudah diperoleh namun bersifat polutif dan
cadangannya terbatas. Sementara sumber energi aliran air atau angin relatif
bersih, tak terbatas (renewable) namun tidak selalu ada.
C. KONDUKTOR DAN ISOLATOR
LISTRIK
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering
menggunakan alat-alat yang terbuat dari kertas, plastik, karet, lilin, kayu,
alumunium, bahkan bahan yang terbuat dari besi dan baja. Ada benda yang
bersifat konduktor dan ada pula yang bersifat isolator. Benda-benda yang
termasuk konduktor misalnya: aluminium, besi, dan baja. Sedangkan benda-benda
yang termasuk isolator misalnya: kertas, plastik, karet, lilin, dan kayu.
Memasak air akan lebih cepat mendidih bila menggunakan alat/ wadah yang terbuat dari
logam, karena logam merupakan penghantar panas (konduktor) yang baik.
Bandingkan jika menggunakan alat/ wadah
yang terbuat dari tanah liat. Begitu pula tangkai atau pegangan alat masak atau
alat penggorengan, biasanya menggunakan kayu atau karet. Sebab, kayu dan karet
merupakan benda penyekat panas (isolator) yang baik atau penghantar panas yang
kurang baik.
1. Konduktor
adalah bahan-bahan yang mudah mengalirkan arus
listrik jika dihubungkan dengan sumber tegangan. Misalnya:
tembaga, besi, emas, dll.
Dari bahan - bahan yang paling bagus untuk mengalirkan arus listrik
adalah emas.
Karena pada bahan konduktor mempunyai banyak sekali elektron bebas, dan yang paling banyak elektron bebasnya adalah emas.
Karena pada bahan konduktor mempunyai banyak sekali elektron bebas, dan yang paling banyak elektron bebasnya adalah emas.
2. Isolator adalah bahan - bahan yang akan menghambat arus listrik
bila dihubungkan dengan sumber tegangan. Misalnya: gelas, kaca, karet, kayu,
dll.
Kenapa tidak dapat menghantarkan arus listrik? Karena
dalam bahan yang bersifat isolator seluruh lintasan elektronnya memiliki ikatan
yang kuat dengan intinya atau dengan kata lain pada bahan isolator tidak
mempunyai elektron bebas walau diberi tegangan listrik.
Selain benda-benda konduktor
dan isolator juga dikenal bahan-bahan yang bersifat semikonduktor,
yaitu bahan - bahan yang pada kondisi tertentu akan bersifat sebagai isolator
dan pada kondisi lain akan bersifat sebagai konduktor. Misalnya:
germaniun, silicon, dll.
Kapan
bahan - bahan semikonduktor dapat bersifat isolator dan bersifat konduktor? Bahan-bahan
tersebut akan bersifat isolator jika dalam temperatur yang rendah. Dan bahan-bahan tersebut akan bersifat konduktor jika ada dalam
temperatur tinggi. Mengapa demikian? Karena
dalam temperatur rendah seluruh lintasan elektron terisi penuh oleh elektron,
dan ketika dalam temperatur tinggi karena pada temperatur yang tinggi akan ada
ikatan - ikatan yang pecah sehingga menyebabkan adanya elektron - elektron
bebas.
D. BENTUK
PERUBAHAN ENERGI LISTRIK
Saat ini kita sudah memanfaatkan berbagai energi listrik untuk
keperluan sehari-hari. Pemanfaatan listrik tersebut ditandai dengan adanya
perubahan energi listrik.
1.
Energi Listrik Menjadi Energi Panas
Bagian-bagian utama setrika listrik adalah sebagai berikut:
a. elemen
pemanas (elemen inilah yang mengubah energi listrik menjade energi panas);
b. pemegang
setrika, terbuat dari bahan isolator.
c.kabel
penghubung;
d. logam
besi/ baja.
2.
Energi Listrik Menjadi Energi Gerak
Energi listrik dapat diubah menjadi energi gerak, misalnya pada:
kipas angin, bor listrik, mixer, dan blender.
3.
Energi Listrik Menjadi Energi Bunyi
Energi listrik dapat diubah menjadi energi bunyi dengan menggunakan
alat yang dirancang sedemikian rupa, misalnya pengeras suara. Di dalam pengeras
suara, gerakan listrik frekuensi audio diubah menjadi gelombang bunyi. Jadi,
pengeras suara merubah energi listrik menjadi energi bunyi.
Cara kerja pengeras suara
Mikrofon mengubah energi bunyi menjadi getaran listrik audio. Di
dalam amplifier terjadi peningkatan suara yang lebih
keras. Speaker mengubah energi listrik frekuensi audio menjadi bunyi (suara
asli manusia).
Di dalam kehidupan sehari-hari, perubahan energi listrik menjadi
energi lain bermanfaat, misalnya radio. Radio dapat kita gunakan untuk
mendapatkan berbagai informasi, hiburan, dan lain-lain. Begitu juga dengan kipas angin yang dapat dipakai dalam suasana yang
panas atau kegerahan sehingga menghasilkan angin buatan dan dapat mengurangi
kegerahan.
4.
Energi Listrik Menjadi Energi
Cahaya
Bagian-bagian
utama lampu pijar adalah sebagai berikut:
a. elemen
pemanas, berupa filamen tungsten atau wolfram
b. gas
argon dan nitrogen.
Elemen pemanas mudah sekali terbakar. Untuk mengatasinya, bola lampu
diisi dengan gas argon dan nitrogen. yaitu gas yang tidak bereaksi dengan logam
sehingga filamen tidak terbakar. Ketika dialiri arus listrik, filamen dapat berpijar
sampai suhu 1.000
.
Pijaran filamen inilah yang menghasilkan panas dan cahaya.
Bagian
utama lampu neon adalah tabung kaca hampa udara yang diisi dengan uap raksa.
Pada kedua ujung tabung, terdapat dua elektrode. Jika pada kedua elektrode ini
diberi tegangan, terjadi aliran elektron. Aliran elektron ini menyebabkan uap
raksa memancarkan sinar ultraviolet (tidak tampak oleh mata). Karena dinding
tabung bagian dalam dilapisi dengan zat yang dapat berpendar maka ketika
dinding tersebut terkena sinar ultraviolet akan memendarkan (memancarkan)
cahaya, cahaya inilah yang rnenerangi ruangan di sekitarnya.
E.
PEMANFAATAN LISTRIK PADA LAMPU LALU LINTAS
Lampu lalu lintas adalah
lampu yang mengendalikan arus lalu lintas yang
terpasang di persimpangan jalan, tempat
penyeberangan pejalan kaki (zebra cross), dan
tempat arus lalu lintas lainnya. Lampu ini yang menandakan kapan kendaraan harus
berjalan dan berhenti secara bergantian dari berbagai arah. Pengaturan
lalu lintas di persimpangan jalan dimaksudkan untuk mengatur pergerakan
kendaraan pada masing-masing kelompok pergerakan kendaraan agar dapat bergerak
secara bergantian sehingga tidak saling mengganggu antar arus yang ada.
Lampu lalu lintas telah diadopsi di hampir semua kota
di dunia ini. Lampu ini menggunakan warna yang diakui
secara universal. Untuk
menandakan berhenti adalah warna merah, hati-hati
yang ditandai dengan warna kuning, dan hijau yang
berarti dapat berjalan.
a.
Jenis lampu
lalu lintas
a.
Berdasarkan
cakupannya
1)
Lampu lalu
lintas terpisah, pengoperasian lampu lalu lintas yang pemasangannya
didasarkan pada suatu tempat persimpangan saja tanpa mempertimbangkan
persimpangan lain.
2)
Lampu lalu
lintas terkoordinasi, pengoperasian
lampu lalu lintas yang pemasangannya mempertimbangakan beberapa persimpangan
yang terdapat pada arah tertentu.
3)
Lampu lalu
lintas jaringan, pengoperasian
lampu lalu lintas yang pemasangannya mempertimbangkan beberapa persimpangan
yang terdapat dalam suatu jaringan yang masih dalam satu kawasan.
4)
Jenis
lampu lalu lintas
1)
Fixed time traffic signal, lampu lalu lintas yang pengoperasiaannya menggunakan
waktu yang tepat dan tidak mengalami perubahan.
2)
Actuated traffic signal, lampu lalu lintas yang pengoperasiaannya dengan
pengaturan waktu tertentu dan mengalami perubahan dari waktu ke waktu sesuai
dengan kedatangan kendaraan dari berbagai persimpangan.
2.
Tujuan
adanya lampu lalu lintas
a.
Menghindari hambatan karena adanya
perbedaan arus jalan bagi pergerakan kendaraan.
b.
Memfasilitasi persimpangan antara
jalan utama untuk kendaraan dan pejalan kaki dengan jalan sekunder sehingga
kelancaran arus lalu lintas dapat terjamin.
c.
Mengurangi tingkat kecelakaan yang
diakibatkan oleh tabrakan karena perbedaan arus jalan.
3.
Variasi
lampu lalu lintas
Lampu lalu lintas memiliki banyak variasi, tergantung
dari budaya negara yang menggunakannya dan kebutuhan khusus di perempatan
tertentu. Contoh variasinya adalah lampu lalu lintas khusus pejalan kaki, lampu
lalu lintas untuk pengguna sepeda, bus, kereta, dan
lain-lain. Urutan lampu yang terpasang juga dapat berbeda-beda. Selain itu, ada
banyak aturan dalam pengaturan lampu lalu lintas. Semua variasi lampu lalu
lintas ini bisa saja dioperasikan bersamaan pada perempatan yang kompleks.
Misalnya saja pada perempatan kompleks yang ramai dilewati para pejalan kaki
dan kendaraan roda empat. Di sisi lain, jika lampu pejalan kaki berwarna hijau
menyala, maka mobil harus berhenti, karena secara otomatis lampu lalu lintas
untuk kendaraan akan berwarna merah jika lampu pejalan kaki berwarna hijau.
4.
Sistem lampu lalu lintas
Sistem pengendalian lampu lalu lintas dikatakan baik
jika lampu-lampu lalu lintas yang terpasang dapat berjalan baik secara otomatis dan dapat
menyesuaikan diri dengan kepadatan lalu lintas pada tiap-tiap jalur. Sistem ini disebut sebagai actuated
controller. Namun, para akademisi Indonesia
telah menemukan sistem baru untuk menjalankan lampu lalu lintas. Sistem ini
dikenal sebagai Logika fuzzy. Metode
logika fuzzy digunakan untuk menentukan lamanya waktu lampu lalu lintas menyala
sesuai dengan volume kendaraan yang sedang mengantre pada sebuah
persimpangan. Hasil pengujian sistem logika fuzzy ini menunjukkan bahwa sistem
lampu dengan logika ini dapat menurunkan keterlambatan kendaraan sebesar 48,44%
dan panjang antrean kendaraan sebesar 56,24% jika dibandingkan dengan sistem
lampu konvensional. Lampu lalu lintas pada umumnya dioperasikan dengan
menggunakan tenaga listrik. Namun,
saat ini sudah perkembangan teknologi lampu lalu lintas dengan tenaga
matahari.
F.
CARA
MENGHEMAT LISTRIK
1.
Manfaatkan cahaya alami sebaik-baiknya untuk pencahayaan
siang hari, gunakan lampu yang efisien, gunakan armature yang merefleksikan
cahaya sebanyak mungkin.
2.
Gunakan kondensator untuk lampu fluorescent (TL), hendaknya
menggunakan warna yang lebih muda/ terang untuk dinding ruangan dan
langit-langit. Gunakan
saklar yang lebih banyak untuk memungkinkan pengaturan penyalaan sesuai dengan
kebutuhan pemakai, gunakan saklar waktu untuk mempermudah pengaturan penyalaan
lampu taman/ halaman, teras, sudut atau koridor.
3.
Penerangan lampu jangan terlalu tinggi dan disesuaikan
letaknya dengan objek atau tempat yang harus diterangi.
4.
Padamkan lampu-lampu listrik apabila ruangan tidak dipakai.
5.
Penghematan energi sistem tata udara:
a. Gunakan kapasitas AC yang tepat dan
efisien.
b. Matikan AC bila ruangan kosong dalam
jangka waktu relatif lama.
c. Gunakan alat pengatur waktu (timer)
agar AC beroperasi hanya pada saat yang dibutuhkan. Kontrol temperature dengan
termostat.
d. Gunakan gorden, krey ataupun awning
pada bagian ruangan yang terkena sinar matahari langsung.
6.
Penghematan energi pada pompa air:
a. Gunakan bak penampungan air
(menyimpan air di posisi atas).
b. Gunakan pelampung air di
penampungan.
c. Gunakan air secara hemat dan cegah kebocoran
air pada kran dan pipa.
d. Sering terjadi pompa bekerja terus
menerus, padahal tidak ada pemakaian. Penyebabnya adalah sebagai berikut :
1) Rele tekan (pressure switch) tidak
bekerja.
2) Instalasi pipa air di dalam bangunan
ada yang bocor.
3) Kran air tidak ditutup sempurna atau
rusak.
7. Penghematan
energi pada mesin cuci:
a. Menggunakan
mesin cuci sesuai dengan kapasitas.
b. Kapasitas
berlebih mengakibatkan perlambatan perputaran mesin dan menambah beban.
c. Kapasitas yang
kurang menyebabkan tidak efisien, karena mesin cuci tersebut menggunakan energi
yang sama.
d. Gunakan
pengering hanya pada cuaca mendung/ hujan. Bila cuaca cerah, sebaiknya
memanfaatkan sinar matahari
8.
Penghematan energi pada lemari es:
a. Memilih
lemari es dengan ukuran/ kapasitas
yang sesuai.
b. Pintu lemari
es ketika menutup harus selalu tertutup rapat.
c. Isi lemari
es harus sesuai dengan kapasitas (jangan
terlalu sesak).
d. Tempatkan
lemari es jauh dari sumber panas (kompor, sinar matahari langsung).
e. Tempatkan
lemari es min. 15 cm dari tembok, agar sirkulasi udara ke kondensor baik.
f. Hindari penempatan bahan makanan/
minuman yang masih terlalu panas.
g. Mengatur suhu
lemari es sesuai kebutuhan. Karena semakin rendah temperatur, semakin banyak
energi listrik yang digunakan.
h. Ganti karet
isolasi pada pintu/ kabinet secepatnya apabila rusak.
i. Membersihkan kondensor (terletak
dibelakang lemari es) secara teratur dari debu dan kotoran, agar proses
pelepasan panas berjalan dengan baik.
j. Mematikan lemari es bila tidak
digunakan dalam waktu lama.
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kelistrikan
adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Listrik dapat juga diartikan sebagai kondisi dari partikel
subatomik tertentu, seperti elektron dan proton,
yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di antaranya. Listrik
adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Pada
dasarnya sebuah rangkaian listrik terjadi ketika sebuah penghantar mampu
dialiri electron bebas secara terus menerus.
Di dalam listrik dikenal
adanya arus listrik yaitu banyaknya muatan listrik yang
mengalir tiap satuan waktu.
Hambatan
listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen
elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya.
Tegangan
listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensi listrik
antara dua titik dalam rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan volt.
Sumber energi listrik adalah benda yang
dapat menimbulkan arus listrik. Sumber energy listrik ada yang kecil dan ada
yang besar. Beberapa contoh sumber energi listrik adalah: baterai, aki, dan generator.
DAFTAR PUSTAKA
Darmojo, Hendro. 1991. PendidikanIPA 1. Jakarta: Depdikbud DirjenPendidikan Tinggi.
Panut. 2007. Dunia
IPA 6B. Bogor: Yudhistira.
Syuri, Ita. 2005. Sains Aktif. Jakarta: Esis.
http://kolomkita.detik.com/baca/artikel/34/58/tips_hemat_listrik diakses pada tanggal 24 Maret
2011 pukul 11.51.
http://www.alpensteel.com/article/51-113-energi-lain-lain/3177--hemat-energi-listrik-di-rumah-tangga.html diakses pada tanggal 24 Maret
2011 pukul 11.30.
http://www.forplid.net/artikel/77-langkah-strategis-mengatasi-krisis-energi-listrik-.html diakses pada tanggal 24 Maret
2011 pukul 11.41.
http://www.tsani-oke.co.cc/2011/02/pengertian-energi-listrik-definisi.html diakses pada tanggal 24 Maret 2011 pukul 10.15.
makasih bro artikelnya bermanfaat
BalasHapus