Kamis, 12 April 2012

UDARA


BAB I
PENDAHULUAN

Udara di bumi memiliki beberapa unsur yang sangat dibutuhkan oleh kehidupan manusia, tumbuhan, dan hewan. Manusia sangat membutuhkan udara dengan cara menghirup dengan pernapasan untuk keperluan pertukaran zat di dalam tubuh. Udara tidak berbentuk, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak bisa dirasakan, kecuali jika sudah bergerak.
Jika kita menatap langit di saat cuaca cerah,sepertinya udara terasa sangat bersih. Namun, sesungguhnya udara banyak mengandung debu yang berasal dari pembakaran hutan, asap pabrik, asap rokok, dan asap kendaraan-kendaraan roda dua atau roda empat,serta garam sebagai percikan air di atas lautan. Debu dapat bermanfaat sebagai inti pengembunan di atmosfer, tetapi jika dalam jumlah besar, debu dapat mengganggu penglihatan dan kesehatan.
Tumbuhan sangat membutuhkan beberapa unsur terutama karbon dioksida dan nitrogen, maka pertumbuhannya dapat tergangu. Akan tetapi, nitrogen tidak dapat diambil oleh tumbuhan secara langsung dari udara, melainkan harus mendapatkan bantuan petir (kilat). Nitrogen di udara dapat dibawa oleh air hujan masuk ke dalam tanah dan di dalam tanah itulah nitrogen dapat dihisap oleh tumbuhan melalui akar-akarnya.

Udara di bumi jika melampaui ambang batas unsur debu atau partikel sejenisnya akan merugikan atau menggangu kesehatan manusia. Tetapi, jika jumlah debu gas di atmosfer relative rendah justru akan memberikan keuntungan, karena awan, debu, dan gas di atmosfer dapat memantulkan sebagian radiasi matahari dan dapat menyerap gelombang panjang dari bumi.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai konsep energi secara umum, juga mengkaji tentang udara, sifat-sifat dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Energi
Energi adalah kemampuan melakukan kerja atau usaha. Energi memiliki tiga bentuk dan sifat. Energi bisa berbentuk kinetik, potensial, dan internal (energi dalam). Energi kinetik dimiliki oleh benda yang sedang bergerak aktif, misalnya udara yang bergerak dan air yang mengalir. Energi memiliki sifat bisa disimpan (stored), dipindahkan (transferred), dan diubah bentuknya (transformed).
Sumber-sumber energi yang umum digunakan manusia bisa digolongkan berdasarkan bentuk energinya, misalnya bentuk energi angin adalah kinetik, bentuk energi air adalah potensial, dan bentuk energi matahari adalah internal. Energi angin dan air berpindah melalui kerja, sedangkan energi matahari berpindah melalui perpindahan.
Hukum kekekalan energi : Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Energi hanya bisa diubah bentuknya saja. Misalkan energi listrik diubah menjadi energi gerak, energi listrik diubah jadi cahaya, dsb.
Perpindahan energi panas ada 3 macam, yaitu :
1.    Perpindahan energi secara radiasi
Yaitu perpindahan energi secara memancar tanpa ada penghantar atau konduktor. Penggunaan tenaga matahari untuk memanaskan air juga menggunakan cara radiasi ini. Air yang telah dipanaskan bisa memanaskan ruangan (di daerah dingin), dan juga ada yang dimanfaatkan untuk penggerak turbin yang memutar generator untuk menghasilkan listrik.
2.    Perpindahan energi secara konduksi
Yaitu perpindahan energi dengan cara merambat pada penghantar atau konduktor.
3.    Perpindahan energi secara konveksi
Yaitu perpindahan energi dengan cara mengalir. Alat yang memanfatkan cara konveksi ini adalah baling-baling (fan) yang digunakan untuk ventilasi di pabrik-pabrik. Alat ini dibuat dari aluminium dan dipasang di atap pabrik.


Perubahan bentuk energi banyak sekali macamnya, seperti :
1.    Perubahan energi listrik ke energi panas,
2.    Perubahan energi listrik ke energi bunyi,
3.    Perubahan energi listrik ke energi cahaya,
4.    Perubahan energi listrik ke energi gerak, dll.

B.     Udara
1.         Pengertian udara
Udara adalah partikel zat yang tidak dapat kita lihat,tetapi keberadaanya dapat kita rasakan dan udara menempati ruang. Udara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara bumi yang kering mengandungi 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbon dioksida, dan gas-gas lain.
Kandungan elemen senyawa gas dan partikel dalam udara akan berubah-ubah dengan ketinggian dari permukaan tanah. Demikian juga massanya, akan berkurang seiring dengan ketinggian. Semakin dekat dengan lapisan troposfer, maka udara semakin tipis, sehingga melewati batas gravitasi bumi, maka udara akan hampa sama sekali.
Apabila makhluk hidup bernapas, kandungan oksigen berkurang, sementara kandungan karbon dioksida bertambah. Ketika tumbuhan menjalani sistem fotosintesa, oksigen kembali dibebaskan. Gas-gas yang membentuk udara adalah. 1) Helium, 2) Nitrogen, 3) Oksigen, dan 4) Karbon dioksida

2.         Sifat Udara
Udara memiliki beberapa sifat, antara lain:
a.         Udara ada dimana – mana
b.        Udara mempunyai berat.
c.         Udara mempunyai tekanan.
d.        Udara berhembus dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah.
e.         Udara tidak berwarna dan tidak berbau.
f.         Udara menempati ruang.
g.        Udara merupakan bentuk gas.
h.        Udara memuai bila dipanaskan.
i.          Udara menyusut bila didinginkan.

3.         Pemanfaatan Udara
Udara di bumi memiliki beberapa unsur yang sangat dibutuhkan oleh kehidupan manusia, tumbuhan, dan hewan. Manusia sangat membutuhkan udara dengan cara menghirup dengan pernapasan untuk keperluan pertukaran zat di dalam tubuh. Udara tidak berbentuk, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak bisa dirasakan, kecuali jika sudah bergerak.
Jika kita menatap langit di saat cuaca cerah,sepertinya udara terasa sangat bersih. Namun, sesungguhnya udara banyak mengandung debu yang berasal dari pembakaran hutan, asap pabrik, asap rokok, dan asap kendaraan-kendaraan roda dua atau roda empat,serta garam sebagai percikan air di atas lautan. Debu dapat bermanfaat sebagai inti pengembunan di atmosfer, tetapi jika dalam jumlah besar, debu dapat mengganggu penglihatan dan kesehatan.
Tumbuhan sangat membutuhkan beberapa unsur terutama karbon dioksida dan nitrogen, maka pertumbuhannya dapat tergangu. Akan tetapi, nitrogen tidak dapat diambil oleh tumbuhan secara langsung dari udara, melainkan harus mendapatkan bantuan petir (kilat). Nitrogen di udara dapat dibawa oleh air hujan masuk ke dalam tanah dan di dalam tanah itulah nitrogen dapat dihisap oleh tumbuhan melalui akar-akarnya.
Udara di bumi jika melampaui ambang batas unsur debu atau partikel sejenisnya akan merugikan atau menggangu kesehatan manusia. Tetapi, jika jumlah debu gas di atmosfer relative rendah justru akan memberikan keuntungan, karena awan, debu, dan gas di atmosfer dapat memantulkan sebagian radiasi matahari dan dapat menyerap gelombang panjang dari bumi.




Jadi, udara bermanfaat untuk :
a.       Bernafas, berfotosintesis, dan penyerbukan tumbuhan.
b.      Proses pembakaran. Misalnya, pada penyalaan lilin. Jika lilin yang dinyalakan kemudian ditutup dengan gelas sehingga udara di dalamnya kosong, maka lilin akan mati.
c.       Membantu pekerjaan manusia, misalnya kincir angin, ban kendaraan, menggerakkan layar perahu, baling – baling, dan balon udara.
d.      Perantara penyampaian suara atau bunyi.

4.         Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Kegiatan manusia yang dapat menyebabkan pencemaran udara :
a.    Transportasi
b.    Industri
c.    Pembangkit listrik
d.   Pembakaran (perapian, kompor, furnace,[insinerator]dengan berbagai jenis bahan bakar
e.    Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)
Sumber alami yang dapat menyebabkan pencemaran udara :
a.    Gunung berapi
b.    Rawa-rawa
c.    Kebakaran hutan
d.   [Nitrifikasi] dan [denitrifikasi] biologi
Sumber-sumber lain yang menyebabkan pencemaran udara :
a.    Transportasi[amonia]
b.    Kebocoran tangki [klor]
c.    Timbulan gas [metana]dari [lahan uruk]/[tempat pembuangan akhir] [sampah]
d.   Uap pelarut organik
Penanggulangan polusi udara dari ruangan :
Sumber dari pencemaran udara ruangan berasal dari asap rokok, pembakaran asap dapur, bahan baku ruangan, kendaraan bermotor dan lain-lain yang dibatasi oleh ruangan.
Pencegahan pencemaran udara yang berasal dari ruangan bisa dipergunakan :
a.       Ventilasi yang sesuai
Usahakan polutan yang masuk ruangan seminimum mungkin. Tempatkan alat pengeluaran udara dekat dengan sumber pencemaran. Usahakan menggantikan udara yang keluar dari ruangan sehingga udara yang masuk ke-ruangan sesuai dengan kebutuhan.
b.      Filtrasi.
Memasang filter dipergunakan dalam ruangan dimaksudkan untuk menangkap polutan dari sumbernya dan polutan dari udara luar ruangan.
c.       Pembersihan udara secara elektronik.
Udara yang mengan-dung polutan dilewatkan melalui alat ini sehingga udara dalam ruangan sudah berkurang polutan-nya atau disebut bebas polutan.

C.    Pemanfaatan energy udara dalam kehidupan sehari-hari
1.         Angin sebagai Pembangkit Listrik
Turbin angin adalah kincir angin yang digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik. Turbin angin ini pada awalnya dibuat untuk mengakomodasi kebutuhan para petani dalam melakukan penggilingan padi, keperluan irigasi, dll. Turbin angin terdahulu banyak dibangun di Denmark, Belanda, dan negara-negara Eropa lainnya dan lebih dikenal dengan Windmill.
Kini turbin angin lebih banyak digunakan untuk mengakomodasi kebutuhan listrik masyarakat, dengan menggunakan prinsip konversi energi dan menggunakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui yaitu angin. Walaupun sampai saat ini pembangunan turbin angin masih belum dapat menyaingi pembangkit listrik konvensional(Co: PLTD,PLTU,dll), turbin angin masih lebih dikembangkan oleh para ilmuwan karena dalam waktu dekat manusia akan dihadapkan dengan masalah kekurangan sumber daya alam tak terbaharui(Co : batubara, minyak bumi) sebagai bahan dasar untuk membangkitkan listrik.
Perhitungan daya yang dapat dihasilkan oleh sebuah turbin angin dengan diameter kipas r adalah :
P = \frac{1}{2}\rho\pi R^2 v^3 dimana ρ adalah kerapatan angin pada waktu tertentu dan v adalah kecepatan angin pada waktu tertentu.
Umumnya daya efektif yang dapat dipanen oleh sebuah turbin angin hanya sebesar 20%-30%. Jadi rumus diatas dapat dikalikan dengan 0,2 atau 0,3 untuk mendapatkan hasil yang cukup eksak.
Prinsip dasar kerja dari turbin angin adalah mengubah energi mekanis dari angin menjadi energi putar pada kincir, lalu putaran kincir digunakan untuk memutar generator, yang akhirnya akan menghasilkan listrik.
Sebenarnya prosesnya tidak semudah itu, karena terdapat berbagai macam sub-sistem yang dapat meningkatkan safety dan efisiensi dari turbin angin, yaitu :
a.       Gearbox.
Alat ini berfungsi untuk mengubah putaran rendah pada kincir menjadi putaran tinggi. Biasanya Gearbox yang digunakan sekitar 1:60.
b.      Brake System.
Digunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah gearbox agar bekerja pada titik aman saat terdapat angin yang besar. Alat ini perlu dipasang karena generator memiliki titik kerja aman dalam pengoperasiannya. Generator ini akan menghasilkan energi listrik maksimal pada saat bekerja pada titik kerja yang telah ditentukan. Kehadiran angin diluar diguaan akan menyebabkan putaran yang cukup cepat pada poros generator, sehingga jika tidak diatasi maka putaran ini dapat merusak generator. Dampak dari kerusakan akibat putaran berlebih diantaranya : overheat, rotor breakdown, kawat pada generator putus, karena tidak dapat menahan arus yang cukup besar.
c.       Generator.
Ini adalah salah satu komponen terpenting dalam pembuatan sistem turbin angin. Generator ini dapat mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Prinsip kerjanya dapat dipelajari dengan menggunakan teori medan elektromagnetik. Singkatnya, (mengacu pada salah satu cara kerja generator) poros pada generator dipasang dengan material ferromagnetik permanen. Setelah itu disekeliling poros terdapat stator yang bentuk fisisnya adalah kumparan-kumparan kawat yang membentuk loop. Ketika poros generator mulai berputar maka akan terjadi perubahan fluks pada stator yang akhirnya karena terjadi perubahan fluks ini akan dihasilkan tegangan dan arus listrik tertentu. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya digunakan oleh masyarakat. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh generator ini berupa AC(alternating current) yang memiliki bentuk gelombang kurang lebih sinusoidal.
d.      Penyimpan energy
Karena keterbatasan ketersediaan akan energi angin (tidak sepanjang hari angin akan selalu tersedia) maka ketersediaan listrik pun tidak menentu. Oleh karena itu digunakan alat penyimpan energi yang berfungsi sebagai back-up energi listrik.
Ketika beban penggunaan daya listrik masyarakat meningkat atau ketika kecepatan angin suatu daerah sedang menurun, maka kebutuhan permintaan akan daya listrik tidak dapat terpenuhi. Oleh karena itu kita perlu menyimpan sebagian energi yang dihasilkan ketika terjadi kelebihan daya pada saat turbin angin berputar kencang atau saat penggunaan daya pada masyarakat menurun. Penyimpanan energi ini diakomodasi dengan menggunakan alat penyimpan energi.
Contoh sederhana yang dapat dijadikan referensi sebagai alat penyimpan energi listrik adalah aki mobil. Aki mobil memiliki kapasitas penyimpanan energi yang cukup besar. Aki 12 volt, 65 Ah dapat dipakai untuk mencatu rumah tangga (kurang lebih) selama 0.5 jam pada daya 780 watt.
Kendala dalam menggunakan alat ini adalah alat ini memerlukan catu daya DC(Direct Current) untuk meng-charge/mengisi energi, sedangkan dari generator dihasilkan catu daya AC(Alternating Current). Oleh karena itu diperlukan rectifier-inverter untuk mengakomodasi keperluan ini. Rectifier-inverter akan dijelaskan berikut.
Rectifier-inverterRectifier berarti penyearah. Rectifier dapat menyearahkan gelombang sinusodal(AC) yang dihasilkan oleh generator menjadi gelombang DC. Inverter berarti pembalik. Ketika dibutuhkan daya dari penyimpan energi(aki/lainnya) maka catu yang dihasilkan oleh aki akan berbentuk gelombang DC. Karena kebanyakan kebutuhan rumah tangga menggunakan catu daya AC , maka diperlukan inverter untuk mengubah gelombang DC yang dikeluarkan oleh aki menjadi gelombang AC, agar dapat digunakan oleh rumah tangga.
Pada dasarnya struktur ini terdiri dari 2 – 3 bilah kipas yang terhubung ke sebatang poros. Bilah-bilah tersebut digunakan untuk mengumpulkan energi angin yang mengalir di sekelilingnya. Sementara poros disambungkan dengan kabel ke generator, yang kemudian dihubungkan ke baterai. Generator juga disebut inti dari mekanisme ini, karena generatorlah yang mengubah energi yang terkumpul.
Setelah mengumpulkan dan mengubah energi, baterai diperlukan untuk menyimpan seluruh energi yang terkumpul, yang kemudian dihubungkan ke sistem listrik.
Urutan Cara Kerja Kincir Angin :
a.       kincir angin memperlambat kecepatan angin dengan menggunakan bilah, yang cara kerjanya serupa dengan baling-baling pesawat.
b.      Setelah angin mengalir di sekeliling bilah, maka bilah mengumpulkan energi kinetik.
c.       Kemudian bilah, yang terhubung ke poros penggerak, berputar pelan dan mengirimkan banyak tenaga pemutar ke gearbox.
d.      Gearbox kemudian menyesuaikan tenaga pemutar ini, dan sebagai pengganti berputar secara pelan dengan banyak tenaga di setiap putaran, putaran menjadi semakin cepat dengan lebih sedikit tenaga di setiap putaran.
e.       Saat itulah, generator, yang terhubung ke gearbox, menghasilkan listrik melalui sekian banyak magnet dan kawat tembaga yang terdapat di dalamnya.
Faktor penting yang memainkan peran vital pada kerja mesin ini adalah ukuran strukturnya, mengingat jumlah listrik yang dihasilkan tergantung pada ukuran struktur mesin. Semakin besar struktur, maka semakin besar tenaga yang dihasilkan untuk memutar poros, yang berarti semakin besar listrik yang bisa dihasilkan.
Turbin angin megawatt pertama di dunia berada di Castleton, Vermont.

2.         Prinsip Kerja AC
Cara kerja sistem AC sehingga mampu memberikan efek pendingin dalam ruangan yaitu AC atau Air Conditioner merupakan seperangkat alat yang mampu mengkondisikan ruangan yang kita inginkan, terutama mengkondisikan ruangan menjadi lebih rendah suhunya dibanding suhu lingkungan sekitarnya. Seperangkat alat tersebut diantaranya kompresor, kondensor, orifice tube, evaporator, katup ekspansi, dan evaporator dengan penjelasan sebagai berikut :
a.    Kompresor :
Kompresor adalah power unit dari sistem sebuah AC. Ketika AC dijalankan, kompresor mengubah fluida kerja/refrigent berupa gas dari yang bertekanan rendah menjadi gas yang bertekanan tinggi. Gas bertekanan tinggi kemudian diteruskan menuju kondensor.
b.    Kondensor :
Kondensor adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah/mendinginkan gas yang bertekanan tinggi berubah menjadi cairan yang bertekanan tinggi. Cairan lalu dialirkan ke orifice tube.
c.    Orifice Tube :
Di mana cairan bertekanan tinggi diturunkan tekanan dan suhunya menjadi cairan dingin bertekanan rendah. Dalam beberapa sistem, selain memasang sebuah orifice tube, dipasang juga katup ekspansi.
d.   Katup ekspansi :
Katup ekspansi, merupakan komponen terpenting dari sistem. Ini dirancang untuk mengontrol aliran cairan pendingin melalui katup orifice yang merubah wujud cairan menjadi uap ketika zat pendingin meninggalkan katup pemuaian dan memasuki evaporator/pendingin
e.    Evaporator/pendingin :
Refrigent menyerap panas dalam ruangan melalui kumparan pendingin dan kipas evaporator meniupkan udara dingin ke dalam ruangan. Refrigent dalam evaporator mulai berubah kembali menjadi uap bertekanan rendah, tapi masih mengandung sedikit cairan. Campuran refrigent kemudian masuk ke akumulator / pengering. Ini juga dapat berlaku seperti mulut/orifice kedua bagi cairan yang berubah menjadi uap bertekanan rendah yang murni, sebelum melalui kompresor untuk memperoleh tekanan dan beredar dalam sistem lagi. Biasanya, evaporator dipasangi silikon yang berfungsi untuk menyerap kelembapan dari refrigent.
Jadi, cara kerja sistem AC dapat diuraikan sebagai berkut :


Sistem kerja AC
Kompresor yang ada pada sistem pendingin dipergunakan sebagai alat untuk memampatkan fluida kerja (refrigent), jadi refrigent yang masuk ke dalam kompresor dialirkan ke condenser yang kemudian dimampatkan di kondenser. 
Di bagian kondenser ini refrigent yang dimampatkan akan berubah fase dari refrigent fase uap menjadi refrigent fase cair, maka refrigent mengeluarkan kalor yaitu kalor penguapan yang terkandung di dalam refrigent. Adapun besarnya kalor yang dilepaskan oleh kondenser adalah jumlahan dari energi kompresor yang diperlukan dan energi kalor yang diambil evaparator dari substansi yang akan didinginkan. 
Pada kondensor tekanan refrigent yang berada dalam pipa-pipa kondenser relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan refrigent yang berada pada pipi-pipa evaporator. Setelah refrigent lewat kondenser dan melepaskan kalor penguapan dari fase uap ke fase cair maka refrigent dilewatkan melalui katup ekspansi, pada katup ekspansi ini refrigent tekanannya diturunkan sehingga refrigent berubah kondisi dari fase cair ke fase uap yang kemudian dialirkan ke evaporator, di dalam evaporator ini refrigent akan berubah keadaannya dari fase cair ke fase uap, perubahan fase ini disebabkan karena tekanan refrigent dibuat sedemikian rupa sehingga refrigent setelah melewati katup ekspansi dan melalui evaporator tekanannya menjadi sangat turun. 
Hal ini secara praktis dapat dilakukan dengan jalan diameter pipa yang ada dievaporator relatif lebih besar jika dibandingkan dengan diameter pipa yang ada pada kondenser. Dengan adanya perubahan kondisi refrigent dari fase cair ke fase uap maka untuk merubahnya dari fase cair ke refrigent fase uap maka proses ini membutuhkan energi yaitu energi penguapan, dalam hal ini energi yang dipergunakan adalah energi yang berada di dalam substansi yang akan didinginkan. Dengan diambilnya energi yang diambil dalam substansi yang akan didinginkan maka enthalpi substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun, dengan turunnya enthalpi maka temperatur dari substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun. Proses ini akan berubah terus-menerus sampai terjadi pendinginan yang sesuai dengan keinginan. 
Dengan adanya mesin pendingin listrik ini maka untuk mendinginkan atau menurunkan temperatur suatu substansi dapat dengan mudah dilakukan.

3.         Pemanfaatan Udara dalam Kapal Layang
Pemanfaatan energy udara salah satunya adalah terbang dengan menggunakan kapal laying. Salah satu jenis kapal layang yang popular di Indonesia adalah parasut gantole. Gantole popular sebagai olah raga di kalangan masyarakat.
Bagian-bagian gantole antara lain: 1) Harness, 2) Sayap, dan 3) Control Bar.
Harness sendiri letaknya menempel pada badan penerbang gantole dan sewaktu terbang di bawahnya membentuk kantong semacam kepompong kaki masuk kedalamnya dan kedua tangan memegang Base Bar.
Sayap Gantole terdiri dari Dua batang leading edge,satu batang leading Cross bar dan Satu set Control Bar serta satu batang kill. leading edge merupakan batang penguat sayap yang letaknya paling depan sedangkan Cross Bar terletak melintang antara pertengahan leading edge dengan Kill.
Satu Set Control bar terdiri dari dua buah down Tabe dengan panjang sama dan satu batang base bar membentuk segitiga sama kaki.dua down tabe posisinya bediri,di pegang bila atlit gantole mau meloncat.sedangkan base bar posisinya melintang di bawah guna pengemudi bila gantole sedang terbang.
Parasut Paralayang: Elang butuh sayap untuk terbang, penerbang paralayang butuh parasut untuk mengangkasa. Parasut paralayang diciptakan memang untuk lepas landas dari sebuah lereng bukit. Bentuk dan ukurannya jauh berbeda dengan parasut yang dipergunakan untuk terjun payung. Parasut paralayang berbentuk elips terdiri dari dua lembar kain terbuat dari bahan nylon ripstop berporositas nol dengan ketebalan sekitar 44 g/m2. Dua lembaran kain ini dihubungkan dengan lembaran tegak untuk mempertahankan bentuknya. Lembaran tegak yang disebut ribs ini membentuk sel-sel yang jumlahnya puluhan. Sisi depan (leading edge) yang disebut mulut sel menganga untuk jalan masuknya angin, sementara di sisi belakangnya (trailing edge) tertutup rapat, sehingga angin terperangkap dan menciptakan tekanan di dalam parasut. Tali-tali yang terbuat dari bahan kevlar menjulur ke bawah disatukan dengan tambat (riser) dan dihubungkan dengan karabiner di tempat duduk penerbang
Terdapat tiga jenis parasut untuk masing-masing kemampuan penerbang yaitu: standard, perfomance, dan competition. Parasut jenis standard adalah parasut yang biasa digunakan untuk para penerbang pemula. Jenis ini mempunyai kestabilan lebih baik dibanding parasut setingkat di atasnya. Semakin tinggi tingkat kinerja parasut maka makin tinggi pula kemampuan yang harus dimiliki penerbang. Parasut Paralayang dibedakan pula sesuai ukurannya (XS, S, M, L, Dual/Tandem). Makin berat penerbangnya maka makin besar pula ukuran parasut yang dipakai.
Jenis kapal laying lainya adalah parasut. Berbeda dengan parasut paralayang dan gantole. Parasut memiliki cara kerja sebagai berikut :
Di televisi tentu kita sering menyaksikan orang-orang atau tentara melakukan terjun payung dari pesawat udara. Berikut cara kerja parasut sehingga membuat orang melayang-layang di udara.
Parasut merupakan alat yang digunakan untuk memperlambat gerakan suatu objek di udara dengan menciptakan hambatan udara (drag) . Drag di dapat dari luas permukaan parasut, jadi semakin luas parasut maka semakin besar beban yang bisa di bawanya.
Ada dua jenis parasut. Parasut berbentuk kubah (dome canopy ) seperti gambar disamping. Yang kedua berbentuk segi empat yang biasanya di gunakan untuk olah raga paralayang.
Bahan untuk membuat parasut pertama kali adalah kanvas tetapi saat ini bahan untuk membuat parasut yang populer adalah nilon karena lebih elastis, lebih tahan, dan cukup murah.
Sebuah parasut paralayang terdiri dari dua permukaan paralel yang kuat dan saling dihubungkan dengan lembaran-lembaran vertikal. Bagian ini disebut ribs. Pada ribs ada lubang yang disebut crossport. Fungsinya, penyeimbang tekanan dan memudahkan parasut mengembang.
Ribs membagi tubuh parasut menjadi beberapa sel yang ditandai dengan dua tali yang menjulur di masing-masing sisinya. Setiap sel punya anak yang jumlahnya bisa satu, dua, tiga atau lebih, tergantung dari jenis parasut.
Sisi depan yang merupakan pintu sel ada leading edge. Sisi belakangnya disebut trailing edge. Pada permukaan bawah parasut atau intrados terdapat tali-tali yang menjulur ke bawah. Gabungan dari tali-tali itu disebut riser.
Dan riser inilah yang akan dihubungkan dengan harness. Ada dua kelompok tali yang dihubungkan dengan stabilizer, namanya brake atau tali kemudi (control line). Ujung dari tali kemudi dinamakan togel. Di tangan tali kemudi ini kontrol gerak parasut dan rem difungsikan. Dan seorang penerbang harus paham betul bagian-bagian parasut tadi.
 BAB III
KESIMPULAN
Energi adalah kemampuan melakukan kerja atau usaha. Energi memiliki tiga bentuk dan sifat. Energi bisa berbentuk kinetik, potensial, dan internal (energi dalam).  Salah satu energy yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari salah satunya adalah udara. Udara adalah partikel zat yang tidak dapat kita lihat,tetapi keberadaanya dapat kita rasakan dan udara menempati ruang.
Udara juga memiliki beberapa sifat antara lain : 1) ada dimana – mana, 2) Udara mempunyai berat, 3) Udara mempunyai tekanan, 4) Udara berhembus dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah, 5) Udara tidak berwarna dan tidak berbau, 6) Udara menempati ruang, 7) Udara merupakan bentuk gas, dan 8) Udara memuai bila dipanaskan.
Udara juga bisa tercemar akibat ulah manusia dan akibat dari alam. Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Udara juga bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, antara lain;
1.        Angin sebagai tenaga pembangkit listrik.
2.        Pemanfatan udara dalam kinerja AC.
3.        Pemanfaatan udara dalam kapal layar.
DAFTAR PUSTAKA






Tidak ada komentar:

Posting Komentar