BAB I
PENDAHULUAN
Udara di bumi memiliki
beberapa unsur yang sangat dibutuhkan oleh kehidupan manusia, tumbuhan, dan
hewan. Manusia sangat membutuhkan udara dengan cara menghirup dengan pernapasan
untuk keperluan pertukaran zat di dalam tubuh. Udara tidak berbentuk, tidak berbau,
tidak berwarna, dan tidak bisa dirasakan, kecuali jika sudah bergerak.
Jika kita menatap
langit di saat cuaca cerah,sepertinya udara terasa sangat bersih. Namun,
sesungguhnya udara banyak mengandung debu yang berasal dari pembakaran hutan,
asap pabrik, asap rokok, dan asap kendaraan-kendaraan roda dua atau roda
empat,serta garam sebagai percikan air di atas lautan. Debu dapat bermanfaat
sebagai inti pengembunan di atmosfer, tetapi jika dalam jumlah besar, debu
dapat mengganggu penglihatan dan kesehatan.
Tumbuhan sangat
membutuhkan beberapa unsur terutama karbon dioksida dan nitrogen, maka
pertumbuhannya dapat tergangu. Akan tetapi, nitrogen tidak dapat diambil oleh
tumbuhan secara langsung dari udara, melainkan harus mendapatkan bantuan petir
(kilat). Nitrogen di udara dapat dibawa oleh air hujan masuk ke dalam tanah dan
di dalam tanah itulah nitrogen dapat dihisap oleh tumbuhan melalui
akar-akarnya.
Udara di bumi jika
melampaui ambang batas unsur debu atau partikel sejenisnya akan merugikan atau
menggangu kesehatan manusia. Tetapi, jika jumlah debu gas di atmosfer relative
rendah justru akan memberikan keuntungan, karena awan, debu, dan gas di
atmosfer dapat memantulkan sebagian radiasi matahari dan dapat menyerap
gelombang panjang dari bumi.
Dalam makalah ini akan dibahas
mengenai konsep energi secara umum, juga mengkaji tentang udara, sifat-sifat
dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Energi
Energi adalah kemampuan melakukan kerja
atau usaha. Energi memiliki tiga bentuk
dan sifat. Energi bisa berbentuk kinetik, potensial, dan internal
(energi dalam). Energi kinetik dimiliki oleh benda yang sedang bergerak aktif,
misalnya udara yang bergerak dan air yang mengalir. Energi memiliki sifat bisa
disimpan (stored), dipindahkan (transferred), dan diubah bentuknya
(transformed).
Sumber-sumber
energi yang umum digunakan manusia bisa
digolongkan berdasarkan bentuk energinya, misalnya bentuk energi angin adalah
kinetik, bentuk energi air adalah potensial, dan bentuk energi matahari adalah
internal. Energi angin dan air berpindah melalui kerja, sedangkan energi
matahari berpindah melalui perpindahan.
Hukum kekekalan energi : Energi tidak
dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Energi hanya bisa diubah
bentuknya saja. Misalkan energi listrik diubah menjadi energi gerak, energi
listrik diubah jadi cahaya, dsb.
Perpindahan energi panas ada 3 macam,
yaitu :
1. Perpindahan energi secara radiasi
Yaitu perpindahan energi secara memancar tanpa ada penghantar atau
konduktor. Penggunaan tenaga matahari untuk memanaskan air juga menggunakan
cara radiasi ini. Air yang telah dipanaskan bisa memanaskan ruangan (di daerah
dingin), dan juga ada yang dimanfaatkan untuk penggerak turbin yang memutar
generator untuk menghasilkan listrik.
2. Perpindahan energi secara konduksi
Yaitu perpindahan energi dengan cara merambat pada penghantar atau
konduktor.
3. Perpindahan energi secara konveksi
Yaitu
perpindahan energi dengan cara mengalir. Alat yang memanfatkan cara konveksi
ini adalah baling-baling (fan) yang digunakan untuk ventilasi di pabrik-pabrik.
Alat ini dibuat dari aluminium dan dipasang di atap pabrik.
Perubahan
bentuk energi banyak sekali macamnya, seperti :
1. Perubahan energi listrik ke energi panas,
2. Perubahan energi listrik ke energi bunyi,
3. Perubahan energi listrik ke energi cahaya,
4. Perubahan energi listrik ke energi gerak, dll.
B.
Udara
1.
Pengertian
udara
Udara
adalah partikel zat yang tidak dapat kita lihat,tetapi keberadaanya dapat kita
rasakan dan udara menempati ruang.
Udara merujuk kepada campuran gas
yang terdapat pada permukaan bumi.
Udara bumi
yang kering mengandungi 78% nitrogen,
21% oksigen,
dan 1% uap air,
karbon dioksida,
dan gas-gas lain.
Kandungan
elemen senyawa gas dan partikel dalam udara akan berubah-ubah dengan ketinggian
dari permukaan tanah.
Demikian juga massanya,
akan berkurang seiring dengan ketinggian. Semakin dekat dengan lapisan troposfer,
maka udara semakin tipis, sehingga melewati batas gravitasi
bumi,
maka udara akan hampa sama sekali.
Apabila
makhluk hidup
bernapas, kandungan oksigen
berkurang, sementara kandungan karbon dioksida
bertambah. Ketika tumbuhan
menjalani sistem fotosintesa,
oksigen
kembali dibebaskan. Gas-gas yang membentuk udara adalah. 1) Helium,
2) Nitrogen,
3) Oksigen, dan 4) Karbon dioksida
2.
Sifat
Udara
Udara memiliki
beberapa sifat, antara lain:
a.
Udara ada dimana – mana
b.
Udara mempunyai berat.
c.
Udara mempunyai tekanan.
d.
Udara berhembus dari tempat yang
bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah.
e.
Udara tidak berwarna dan tidak
berbau.
f.
Udara menempati ruang.
g.
Udara merupakan bentuk gas.
h.
Udara memuai bila dipanaskan.
i.
Udara menyusut bila didinginkan.
3.
Pemanfaatan
Udara
Udara
di bumi memiliki beberapa unsur yang sangat dibutuhkan oleh kehidupan manusia,
tumbuhan, dan hewan. Manusia sangat membutuhkan udara dengan cara menghirup
dengan pernapasan untuk keperluan pertukaran zat di dalam tubuh. Udara tidak
berbentuk, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak bisa dirasakan, kecuali jika
sudah bergerak.
Jika
kita menatap langit di saat cuaca cerah,sepertinya udara terasa sangat bersih.
Namun, sesungguhnya udara banyak mengandung debu yang berasal dari pembakaran
hutan, asap pabrik, asap rokok, dan asap kendaraan-kendaraan roda dua atau roda
empat,serta garam sebagai percikan air di atas lautan. Debu dapat bermanfaat
sebagai inti pengembunan di atmosfer, tetapi jika dalam jumlah besar, debu
dapat mengganggu penglihatan dan kesehatan.
Tumbuhan
sangat membutuhkan beberapa unsur terutama karbon dioksida dan nitrogen, maka
pertumbuhannya dapat tergangu. Akan tetapi, nitrogen tidak dapat diambil oleh
tumbuhan secara langsung dari udara, melainkan harus mendapatkan bantuan petir
(kilat). Nitrogen di udara dapat dibawa oleh air hujan masuk ke dalam tanah dan
di dalam tanah itulah nitrogen dapat dihisap oleh tumbuhan melalui
akar-akarnya.
Udara
di bumi jika melampaui ambang batas unsur debu atau partikel sejenisnya akan
merugikan atau menggangu kesehatan manusia. Tetapi, jika jumlah debu gas di
atmosfer relative rendah justru akan memberikan keuntungan, karena awan, debu,
dan gas di atmosfer dapat memantulkan sebagian radiasi matahari dan dapat
menyerap gelombang panjang dari bumi.
Jadi, udara
bermanfaat untuk :
a.
Bernafas, berfotosintesis, dan
penyerbukan tumbuhan.
b.
Proses pembakaran. Misalnya, pada
penyalaan lilin. Jika lilin yang dinyalakan kemudian ditutup dengan gelas
sehingga udara di dalamnya kosong, maka lilin akan mati.
c.
Membantu pekerjaan manusia, misalnya
kincir angin, ban kendaraan, menggerakkan layar perahu, baling – baling, dan
balon udara.
d.
Perantara penyampaian suara atau
bunyi.
4.
Pencemaran
Udara
Pencemaran
udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di
atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan
tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Kegiatan
manusia yang dapat menyebabkan pencemaran udara :
a. Transportasi
b. Industri
c. Pembangkit
listrik
d. Pembakaran
(perapian, kompor, furnace,[insinerator]dengan berbagai jenis bahan bakar
e. Gas buang
pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)
Sumber alami yang dapat menyebabkan pencemaran udara :
a.
Gunung berapi
b.
Rawa-rawa
c.
Kebakaran hutan
d.
[Nitrifikasi] dan [denitrifikasi]
biologi
Sumber-sumber lain yang menyebabkan pencemaran udara :
a.
Transportasi[amonia]
b.
Kebocoran tangki [klor]
c.
Timbulan gas [metana]dari [lahan
uruk]/[tempat pembuangan akhir] [sampah]
d.
Uap pelarut organik
Penanggulangan polusi udara dari ruangan :
Sumber dari pencemaran udara ruangan berasal dari asap
rokok, pembakaran asap dapur, bahan baku ruangan, kendaraan bermotor dan
lain-lain yang dibatasi oleh ruangan.
Pencegahan pencemaran udara yang
berasal dari ruangan bisa dipergunakan :
a.
Ventilasi yang sesuai
Usahakan polutan yang masuk ruangan
seminimum mungkin. Tempatkan alat pengeluaran udara dekat dengan sumber
pencemaran. Usahakan menggantikan udara yang keluar dari ruangan sehingga udara
yang masuk ke-ruangan sesuai dengan kebutuhan.
b. Filtrasi.
Memasang filter dipergunakan dalam
ruangan dimaksudkan untuk menangkap polutan dari sumbernya dan polutan dari
udara luar ruangan.
c. Pembersihan
udara secara elektronik.
Udara yang mengan-dung polutan
dilewatkan melalui alat ini sehingga udara dalam ruangan sudah berkurang
polutan-nya atau disebut bebas polutan.
C.
Pemanfaatan
energy udara dalam kehidupan sehari-hari
1.
Angin
sebagai Pembangkit Listrik
Turbin angin
adalah kincir angin yang digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik. Turbin
angin ini pada awalnya dibuat untuk mengakomodasi kebutuhan para petani dalam
melakukan penggilingan padi, keperluan irigasi, dll. Turbin angin terdahulu
banyak dibangun di Denmark, Belanda, dan negara-negara Eropa lainnya dan lebih
dikenal dengan Windmill.
Kini
turbin angin lebih banyak digunakan untuk mengakomodasi kebutuhan listrik
masyarakat, dengan menggunakan prinsip konversi energi dan menggunakan sumber
daya alam yang dapat diperbaharui yaitu angin. Walaupun sampai saat ini
pembangunan turbin angin masih belum dapat menyaingi pembangkit listrik
konvensional(Co: PLTD,PLTU,dll), turbin angin masih lebih dikembangkan oleh
para ilmuwan karena dalam waktu dekat manusia akan dihadapkan dengan masalah
kekurangan sumber daya alam tak terbaharui(Co : batubara, minyak bumi)
sebagai bahan dasar untuk membangkitkan listrik.
Perhitungan
daya yang dapat dihasilkan oleh sebuah turbin angin dengan diameter kipas r
adalah :

Umumnya daya
efektif yang dapat dipanen oleh sebuah turbin angin hanya sebesar 20%-30%. Jadi
rumus diatas dapat dikalikan dengan 0,2 atau 0,3 untuk mendapatkan hasil yang
cukup eksak.
Prinsip
dasar kerja dari turbin angin adalah mengubah energi mekanis dari angin menjadi
energi putar pada kincir, lalu putaran kincir digunakan untuk memutar
generator, yang akhirnya akan menghasilkan listrik.
Sebenarnya
prosesnya tidak semudah itu, karena terdapat berbagai macam sub-sistem yang
dapat meningkatkan safety dan efisiensi dari turbin angin, yaitu :
a. Gearbox.
Alat ini berfungsi untuk mengubah
putaran rendah pada kincir menjadi putaran tinggi. Biasanya Gearbox yang
digunakan sekitar 1:60.
b. Brake
System.
Digunakan untuk menjaga putaran pada
poros setelah gearbox agar bekerja pada titik aman saat terdapat angin yang
besar. Alat ini perlu dipasang karena generator memiliki titik kerja aman dalam
pengoperasiannya. Generator ini akan menghasilkan energi listrik maksimal pada
saat bekerja pada titik kerja yang telah ditentukan. Kehadiran angin diluar
diguaan akan menyebabkan putaran yang cukup cepat pada poros generator,
sehingga jika tidak diatasi maka putaran ini dapat merusak generator. Dampak
dari kerusakan akibat putaran berlebih diantaranya : overheat, rotor
breakdown, kawat pada generator putus, karena tidak dapat menahan arus yang
cukup besar.
c. Generator.
Ini adalah salah satu komponen
terpenting dalam pembuatan sistem turbin angin. Generator ini dapat mengubah
energi gerak menjadi energi listrik. Prinsip kerjanya dapat dipelajari dengan
menggunakan teori medan elektromagnetik. Singkatnya, (mengacu pada salah satu
cara kerja generator) poros pada generator dipasang dengan material ferromagnetik
permanen. Setelah itu disekeliling poros terdapat stator yang bentuk fisisnya
adalah kumparan-kumparan kawat yang membentuk loop. Ketika poros generator
mulai berputar maka akan terjadi perubahan fluks pada stator yang akhirnya
karena terjadi perubahan fluks ini akan dihasilkan tegangan dan arus listrik
tertentu. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui
kabel jaringan listrik untuk akhirnya digunakan oleh masyarakat. Tegangan dan
arus listrik yang dihasilkan oleh generator ini berupa AC(alternating current)
yang memiliki bentuk gelombang kurang lebih sinusoidal.
d. Penyimpan
energy
Karena keterbatasan ketersediaan
akan energi angin (tidak sepanjang hari angin akan selalu tersedia) maka
ketersediaan listrik pun tidak menentu. Oleh karena itu digunakan alat
penyimpan energi yang berfungsi sebagai back-up energi listrik.
Ketika beban
penggunaan daya listrik masyarakat meningkat atau ketika kecepatan angin suatu
daerah sedang menurun, maka kebutuhan permintaan akan daya listrik tidak dapat
terpenuhi. Oleh karena itu kita perlu menyimpan sebagian energi yang dihasilkan
ketika terjadi kelebihan daya pada saat turbin angin berputar kencang atau saat
penggunaan daya pada masyarakat menurun. Penyimpanan energi ini diakomodasi
dengan menggunakan alat penyimpan energi.
Contoh
sederhana yang dapat dijadikan referensi sebagai alat penyimpan energi listrik
adalah aki mobil. Aki mobil memiliki kapasitas penyimpanan energi yang cukup
besar. Aki 12 volt, 65 Ah dapat dipakai untuk mencatu rumah tangga (kurang
lebih) selama 0.5 jam pada daya 780 watt.
Kendala
dalam menggunakan alat ini adalah alat ini memerlukan catu daya DC(Direct
Current) untuk meng-charge/mengisi energi, sedangkan dari generator dihasilkan
catu daya AC(Alternating Current). Oleh karena itu diperlukan
rectifier-inverter untuk mengakomodasi keperluan ini. Rectifier-inverter akan
dijelaskan berikut.
Rectifier-inverterRectifier
berarti penyearah. Rectifier dapat menyearahkan gelombang sinusodal(AC) yang
dihasilkan oleh generator menjadi gelombang DC. Inverter berarti pembalik.
Ketika dibutuhkan daya dari penyimpan energi(aki/lainnya) maka catu yang
dihasilkan oleh aki akan berbentuk gelombang DC. Karena kebanyakan kebutuhan
rumah tangga menggunakan catu daya AC , maka diperlukan inverter untuk mengubah
gelombang DC yang dikeluarkan oleh aki menjadi gelombang AC, agar dapat
digunakan oleh rumah tangga.
Pada dasarnya struktur ini terdiri dari 2 – 3 bilah kipas yang
terhubung ke sebatang poros. Bilah-bilah tersebut digunakan untuk mengumpulkan
energi angin yang mengalir di sekelilingnya. Sementara poros disambungkan
dengan kabel ke generator, yang kemudian dihubungkan ke baterai. Generator juga
disebut inti dari mekanisme ini, karena generatorlah yang mengubah energi yang
terkumpul.
Setelah mengumpulkan dan mengubah energi, baterai diperlukan untuk
menyimpan seluruh energi yang terkumpul, yang kemudian dihubungkan ke sistem
listrik.
Urutan Cara Kerja Kincir Angin :
a.
kincir
angin memperlambat kecepatan angin dengan menggunakan bilah, yang cara kerjanya
serupa dengan baling-baling pesawat.
b.
Setelah
angin mengalir di sekeliling bilah, maka bilah mengumpulkan energi kinetik.
c.
Kemudian
bilah, yang terhubung ke poros penggerak, berputar pelan dan mengirimkan banyak
tenaga pemutar ke gearbox.
d.
Gearbox kemudian
menyesuaikan tenaga pemutar ini, dan sebagai pengganti berputar secara pelan
dengan banyak tenaga di setiap putaran, putaran menjadi semakin cepat dengan
lebih sedikit tenaga di setiap putaran.
e.
Saat itulah, generator,
yang terhubung ke gearbox, menghasilkan listrik melalui sekian banyak magnet
dan kawat tembaga yang terdapat di dalamnya.
Faktor penting yang memainkan peran vital
pada kerja mesin ini adalah ukuran strukturnya, mengingat jumlah listrik yang
dihasilkan tergantung pada ukuran struktur mesin. Semakin besar struktur, maka
semakin besar tenaga yang dihasilkan untuk memutar poros, yang berarti semakin
besar listrik yang bisa dihasilkan.

2.
Prinsip
Kerja AC
Cara kerja
sistem AC sehingga
mampu memberikan efek pendingin dalam ruangan yaitu AC atau Air Conditioner
merupakan seperangkat alat yang mampu mengkondisikan ruangan yang kita
inginkan, terutama mengkondisikan ruangan menjadi lebih rendah suhunya dibanding suhu
lingkungan sekitarnya. Seperangkat alat tersebut diantaranya kompresor,
kondensor, orifice tube, evaporator, katup ekspansi, dan evaporator dengan penjelasan sebagai berikut :
a. Kompresor :
Kompresor
adalah power unit dari sistem sebuah AC. Ketika AC dijalankan, kompresor
mengubah fluida kerja/refrigent berupa gas dari yang bertekanan rendah menjadi
gas yang bertekanan tinggi. Gas bertekanan tinggi kemudian diteruskan menuju
kondensor.
b. Kondensor :
Kondensor
adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah/mendinginkan gas yang
bertekanan tinggi berubah menjadi cairan yang bertekanan tinggi. Cairan lalu
dialirkan ke orifice tube.
c. Orifice Tube
:
Di
mana cairan bertekanan tinggi diturunkan tekanan dan suhunya menjadi cairan
dingin bertekanan rendah. Dalam beberapa sistem, selain memasang sebuah orifice
tube, dipasang juga katup ekspansi.
d. Katup
ekspansi :
Katup
ekspansi, merupakan komponen terpenting dari sistem. Ini dirancang untuk
mengontrol aliran cairan pendingin melalui katup orifice yang merubah wujud
cairan menjadi uap ketika zat pendingin meninggalkan katup pemuaian dan
memasuki evaporator/pendingin
e. Evaporator/pendingin
:
Refrigent
menyerap panas dalam ruangan melalui kumparan pendingin dan kipas evaporator
meniupkan udara dingin ke dalam ruangan. Refrigent dalam evaporator mulai
berubah kembali menjadi uap bertekanan rendah, tapi masih mengandung sedikit
cairan. Campuran refrigent kemudian masuk ke akumulator / pengering. Ini juga
dapat berlaku seperti mulut/orifice kedua bagi cairan yang berubah menjadi uap
bertekanan rendah yang murni, sebelum melalui kompresor untuk memperoleh
tekanan dan beredar dalam sistem lagi. Biasanya, evaporator dipasangi silikon
yang berfungsi untuk menyerap kelembapan dari refrigent.
Jadi, cara kerja sistem AC dapat diuraikan
sebagai berkut :

Kompresor yang ada pada sistem pendingin dipergunakan
sebagai alat untuk memampatkan fluida kerja (refrigent), jadi refrigent yang
masuk ke dalam kompresor dialirkan ke condenser yang kemudian dimampatkan di
kondenser.
Di bagian kondenser ini refrigent yang dimampatkan akan
berubah fase dari refrigent fase uap menjadi refrigent fase cair, maka
refrigent mengeluarkan kalor yaitu kalor penguapan yang terkandung di dalam
refrigent. Adapun besarnya kalor yang dilepaskan oleh kondenser adalah jumlahan
dari energi kompresor yang diperlukan dan energi kalor yang diambil evaparator
dari substansi yang akan didinginkan.
Pada kondensor tekanan refrigent yang berada dalam
pipa-pipa kondenser relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan
refrigent yang berada pada pipi-pipa evaporator. Setelah refrigent lewat
kondenser dan melepaskan kalor penguapan dari fase uap ke fase cair maka
refrigent dilewatkan melalui katup ekspansi, pada katup ekspansi ini refrigent
tekanannya diturunkan sehingga refrigent berubah kondisi dari fase cair ke fase
uap yang kemudian dialirkan ke evaporator, di dalam evaporator ini refrigent
akan berubah keadaannya dari fase cair ke fase uap, perubahan fase ini
disebabkan karena tekanan refrigent dibuat sedemikian rupa sehingga refrigent
setelah melewati katup ekspansi dan melalui evaporator tekanannya menjadi
sangat turun.
Hal ini secara praktis dapat dilakukan dengan jalan
diameter pipa yang ada dievaporator relatif lebih besar jika dibandingkan
dengan diameter pipa yang ada pada kondenser. Dengan adanya perubahan
kondisi refrigent dari fase cair ke fase uap maka untuk merubahnya dari fase
cair ke refrigent fase uap maka proses ini membutuhkan energi yaitu energi
penguapan, dalam hal ini energi yang dipergunakan adalah energi yang berada di
dalam substansi yang akan didinginkan. Dengan diambilnya energi yang
diambil dalam substansi yang akan didinginkan maka enthalpi substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun,
dengan turunnya enthalpi maka temperatur dari substansi yang akan didinginkan
akan menjadi turun. Proses ini akan berubah terus-menerus sampai terjadi
pendinginan yang sesuai dengan keinginan.
Dengan adanya mesin pendingin listrik ini maka untuk
mendinginkan atau menurunkan temperatur suatu substansi dapat dengan mudah
dilakukan.
3.
Pemanfaatan
Udara dalam Kapal Layang
Pemanfaatan energy udara salah satunya adalah terbang dengan
menggunakan kapal laying. Salah satu jenis kapal layang yang popular di
Indonesia adalah parasut gantole. Gantole popular sebagai olah raga di kalangan
masyarakat.

Bagian-bagian
gantole antara lain: 1) Harness, 2) Sayap, dan 3) Control
Bar.
Harness
sendiri letaknya menempel pada badan penerbang gantole dan sewaktu terbang di
bawahnya membentuk kantong semacam kepompong kaki masuk kedalamnya dan kedua
tangan memegang Base Bar.
Sayap
Gantole terdiri dari Dua batang leading edge,satu batang leading Cross bar dan
Satu set Control Bar serta satu batang kill. leading edge merupakan batang
penguat sayap yang letaknya paling depan sedangkan Cross Bar terletak melintang
antara pertengahan leading edge dengan Kill.
Satu
Set Control bar terdiri dari dua buah down Tabe dengan panjang sama dan satu
batang base bar membentuk segitiga sama kaki.dua down tabe posisinya bediri,di
pegang bila atlit gantole mau meloncat.sedangkan base bar posisinya melintang
di bawah guna pengemudi bila gantole sedang terbang.

Parasut Paralayang: Elang butuh
sayap untuk terbang, penerbang paralayang butuh parasut untuk mengangkasa.
Parasut paralayang diciptakan memang untuk lepas landas dari sebuah lereng
bukit. Bentuk dan ukurannya jauh berbeda dengan parasut yang dipergunakan untuk
terjun payung. Parasut paralayang berbentuk elips terdiri dari dua lembar kain
terbuat dari bahan nylon ripstop berporositas nol dengan ketebalan sekitar 44
g/m2. Dua lembaran kain ini dihubungkan dengan lembaran tegak untuk
mempertahankan bentuknya. Lembaran tegak yang disebut ribs ini membentuk
sel-sel yang jumlahnya puluhan. Sisi depan (leading edge) yang disebut mulut
sel menganga untuk jalan masuknya angin, sementara di sisi belakangnya
(trailing edge) tertutup rapat, sehingga angin terperangkap dan menciptakan
tekanan di dalam parasut. Tali-tali yang terbuat dari bahan kevlar menjulur ke
bawah disatukan dengan tambat (riser) dan dihubungkan dengan karabiner di
tempat duduk penerbang
Terdapat tiga jenis parasut untuk
masing-masing kemampuan penerbang yaitu: standard, perfomance, dan competition.
Parasut jenis standard adalah parasut yang biasa digunakan untuk para penerbang
pemula. Jenis ini mempunyai kestabilan lebih baik dibanding parasut setingkat
di atasnya. Semakin tinggi tingkat kinerja parasut maka makin tinggi pula
kemampuan yang harus dimiliki penerbang. Parasut Paralayang dibedakan pula
sesuai ukurannya (XS, S, M, L, Dual/Tandem). Makin berat penerbangnya maka
makin besar pula ukuran parasut yang dipakai.
Jenis
kapal laying lainya adalah parasut. Berbeda dengan parasut paralayang dan
gantole. Parasut memiliki cara kerja sebagai berikut :

Di
televisi tentu kita sering menyaksikan orang-orang atau tentara melakukan
terjun payung dari pesawat udara. Berikut cara kerja parasut sehingga membuat
orang melayang-layang di udara.
Parasut
merupakan alat yang digunakan untuk memperlambat gerakan suatu objek di udara
dengan menciptakan hambatan udara (drag) . Drag di dapat dari luas permukaan
parasut, jadi semakin luas parasut maka semakin besar beban yang bisa di
bawanya.
Ada
dua jenis parasut. Parasut berbentuk kubah (dome canopy ) seperti gambar
disamping. Yang kedua berbentuk segi empat yang biasanya di gunakan untuk olah
raga paralayang.
Bahan
untuk membuat parasut pertama kali adalah kanvas tetapi saat ini bahan untuk
membuat parasut yang populer adalah nilon karena lebih elastis, lebih tahan,
dan cukup murah.
Sebuah
parasut paralayang terdiri dari dua permukaan paralel yang kuat dan saling
dihubungkan dengan lembaran-lembaran vertikal. Bagian ini disebut ribs. Pada
ribs ada lubang yang disebut crossport. Fungsinya, penyeimbang tekanan dan
memudahkan parasut mengembang.
Ribs
membagi tubuh parasut menjadi beberapa sel yang ditandai dengan dua tali yang
menjulur di masing-masing sisinya. Setiap sel punya anak yang jumlahnya bisa
satu, dua, tiga atau lebih, tergantung dari jenis parasut.
Sisi
depan yang merupakan pintu sel ada leading edge. Sisi belakangnya disebut
trailing edge. Pada permukaan bawah parasut atau intrados terdapat tali-tali
yang menjulur ke bawah. Gabungan dari tali-tali itu disebut riser.
Dan
riser inilah yang akan dihubungkan dengan harness. Ada dua kelompok tali yang
dihubungkan dengan stabilizer, namanya brake atau tali kemudi (control line).
Ujung dari tali kemudi dinamakan togel. Di tangan tali kemudi ini kontrol gerak
parasut dan rem difungsikan. Dan seorang penerbang harus paham betul
bagian-bagian parasut tadi.
BAB III
KESIMPULAN
Energi adalah kemampuan melakukan kerja atau usaha.
Energi memiliki tiga bentuk dan
sifat. Energi bisa berbentuk kinetik, potensial, dan internal (energi
dalam). Salah satu energy yang biasa
digunakan dalam kehidupan sehari-hari salah satunya adalah udara. Udara adalah
partikel zat yang tidak dapat kita lihat,tetapi keberadaanya dapat kita rasakan
dan udara menempati ruang.
Udara juga memiliki beberapa sifat antara lain : 1)
ada dimana – mana, 2) Udara mempunyai berat, 3) Udara mempunyai tekanan, 4)
Udara berhembus dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan
rendah, 5) Udara tidak berwarna dan tidak berbau, 6) Udara menempati ruang, 7)
Udara merupakan bentuk gas, dan 8) Udara memuai bila dipanaskan.
Udara juga bisa tercemar akibat ulah manusia dan akibat dari alam.
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau
biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia,
hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Udara juga bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, antara lain;
1.
Angin sebagai tenaga
pembangkit listrik.
2.
Pemanfatan udara dalam
kinerja AC.
3.
Pemanfaatan udara dalam
kapal layar.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar