Rabu, 28 Maret 2012

MAKNA STRATEGI BELAJAR MENGAJAR


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah sebuah proses pembelajaran memerlukan suatu cara untuk melaksanakan proses pembelajaran agar tujuan dari pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal. Biasanya cara tersebut telah direncanakan terlebih dahulu sebelum pelaksanaan proses pembelajaran. Apabila belum mendapatkan hasil yang maksimal, kita harus berusaha untuk mencari cara lain agar dapat mencapai tujuan. Proses ini menunjukan bahwa kita hendaknya berusaha untuk mencari cara terbaik untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Setiap kita  menerapkan cara tertentu dalam suatu proses  pembelajaran, menunjukkan bahwa orang tersebut telah melakukan strategi. Strategi tersebut dipakai sesuai dengan kondisi waktu dan tempat saat dilaksanakannya kegiatan.
Strategi tersebut yang kemudian di kenal dengan strategi pembelajaran. Selain strategi pembelajaran dikenal juga istilaha lain yang saling berhubungan dengan yakni : pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran;  teknik pembelajaran; taktik pembelajaran; dan model pembelajaran.  
B.     Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari strategi, pembelajaran serta strategi pembelajaran ?
2. Apa saja variable  dalam strategi pembelajaran?
3  Apa saja strategi dalam  pembelajaran itu ?
4 Bagaimana penerapan strategi pembelajaran dalam  proses pembelajaran??
C.    Tujuan
1.         Supaya mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari strategi, pembelajaran, serta strategi pembelajaran.
2.         Supaya mahasiswa dapat mengetahui variable  dari strategi pembelajaran..
3.         Supaya mahasiswa dapat menetahui strategi dalam pembelajaran.
4.         Supaya mahasiswa dapat mengetahui cara penerapan strategi dalam proses pembelajaran.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Strategi, Pembelajaran serta Strategi Pembelajaran
Proses pembelajaran dalam rangka mendidik untuk mencerdasakan kehidupan bangsa, tidak pernah lepas dari strategi pembelajaran. Penerapan  strategi pembelajaran sendiri tidak lepas dari adanya  pemahaman mengenai makna strategi pembelajaran. Karena tanpa adanya pemahamana mengenai makna strategi pembelajaran tidak akan mungkin kita dapat menerapkan strategi pembelajaran dalam proses pembelajaran secara efisien serta efektif sehingga tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran dapat terwujud. Namun sebelum membahas lebih  jauh mengenai makna dari strategi pembembelajaran terlebih dahulu kita mengetahui pengertian atau arti kata dari strategi, pembelajaran, serta strategi pembelajaran. Adapun penjabaran dari pengertian istilah tersebut adalah sebagai berikut :
1.Pengertian Strategi
Strategi (strategy) adalah istilah yang berasal dari kata benda dan kata kerja dalam bahasa Yunani, sebagai kata benda, strategos, merupakan gabungan kata stratos (militer) dan ago (memimpin), sebagai kata kerja, stratego, berarti merencanakan (to plan). Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan
2. Pengertian  Pembelajaran
Pembelajaran berasal dari kata belajar yang kemudian mendapatkan imbuhan pe- dan – an, imbuhan tersebut menyatakan sebuah proses.sehingga pembelajaran dapat dikatakan sebagai suatu proses belajar. Belajar sendiri dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan tingkah laku hasil dari interaksi individu dengan lingkunganya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Berdasarkan pengertian ntersebut maka pembeljaran dapat diartikan sebagai setiap upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik yang dapat menyebabkan peserta didik ,melakukan kegiatan belajar.
Menurut Poerwadarminta, Pembelajaran merupakan terjemahan dari kata instruction yang dalam bahasa Yunani disebut instructus atau intruere yang berarti menyampaikan pikiran, dengan demikian arti instruksional adalah menyampaikan pikiran atau ide yang telah diolah secara bermakna melalui pembelajaran. Pengertian ini lebih mengarah kepada guru sebagai pelaku perubahan
 Muhammad Surya memberikan pengertian pembelajaran ialah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Pengertian ini lebih menekankan kepada murid (individu) sebagai pelaku perubahan
Surya mengemukakan, ada lima prinsip yang menjadi landasan  pengertian pembelajaran yaitu; Pertama, pembelajaran sebagai usaha memperoleh perubahan perilaku, prinsip ini mengandung makna bahwa ciri utama proses pembelajaran itu adalah adanya perubahan perilaku dalam diri individu (walaupun tidak semua perubahan perilaku individu merupakan hasil pembelajaran). Kedua, Hasil pembelajaran ditandai dengan perubahan perilaku secara keseluruhan. Prinsip ini mengandung makna bahwa perubahan perilaku sebagai hasil pembelajaran adalah meliputi semua aspek perilaku dan bukan hanya satu atau dua aspek saja. Perubahan - perubahan itu meliputi aspek kognitif, afektif dan motorik. Ketiga, pembelajaran merupakan suatu proses. Prinsip ketiga ini mengandung makna bahwa pembelajaran itu merupakan suatu aktivitas yang berkesinambungan, di dalam aktivitas itu terjadi adanya tahapan-tahapan aktivitas yang sistematis dan terarah. Jadi, pembelajaran bukan sebagai suatu benda atau keadaan yang statis, melainkan merupakan suatu rangkaian aktivitas-aktivitas yang dinamis dan saling berkaitan. Keempat, proses pembelajarn terjadi karena adanya sesuatu yang mendorong dan adanya suatu tujuan yang akan dicapai. Prinsip ini mengandung makna bahwa aktivitas pembelajaran itu terjadi karena adanya kebutuhan yang harus dipuaskan dan adanya tujuan yang ingin dicapai. Atas dasar prinsip itulah pembelajaran akan terjadi apabila individu merasakan adanya kebutuhan yang mendorong dan ada sesuatu yang ingin dicapai. Belajar tidak akan efektif tanpa adanya dorongan dan tujuan. Kelima, pembelajaran merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah kehidupan melalui situasi yang nyata dengan tujuan tertentu, pembelajaran merupakan bentuk interaksi individu dengan lingkungannya, sehingga banyak memberikan pengalaman dari situasi nyata.
3. Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah suatu rencana yang dilaksanakan pendidik (guru) untuk mengoptimalkan potensi peserta didik agar siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan mencapai hasil yang diharapkan. Selain itu berdasarakan penjabaran dari pengertian pembelajaran serta prinsip dari pembelajaran oleh Muhamad surya dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu cara atau metode yang dilakukan oleh individu (guru) terhadap individu yang lain (murid) dalam upaya terjadinya perubahan pada aspek kognitif, afektif dan motorik secara berkesinambungan.
Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu: Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif untuk mencapai sasaran. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.
Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah: Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan teknik pembelajaran. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku keberhasilan.
Sementara itu, Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian pula, yaitu: (1) exposition-discovery learning dan (2) group-individual learning (Rowntree dalam Wina Senjaya, 2008). Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif.
Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu. Dengan kata lain, strategi merupakan “a plan of operation achieving something” sedangkan metode adalah “a way in achieving something” (Wina Senjaya (2008). Jadi, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.



B.     Makna Belajar Mengajar
Belajar merupakan proses mental dan emosional atau aktivitas pikiran dan perasaan. Hasil belajar berupa perubahan perilaku, baik yang menyangkut kognitif, psikomotorik, maupun afektif. Belajar berkat mengalami, baik mengalami secara langsung maupun mengalami secara tidak langsung (melalui media). Dengan kata lain belajar terjadi di dalam interaksi dengan lingkungan. (lingkungan fisik dan lingkungan sosial).
 Supaya belajar terjadi secara efektif perlu diperhatikan beberapa prinsip antara lain:
1.      Motivasi, yaitu dorongan untuk melakukan kegiatan belajar, baik motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik dinilai lebih baik, karena berkaitan langsung dengan tujuan pembelajaran itu sendiri.
2.      Perhatian atau pemusatan energi psikis terhadap pelajaran erat kaitannya dengan motivasi. Untuk memusatkan perhatian siswa terhadap pelajaran bisa didasarkan terhadap diri siswa itu sendiri dan atau terhadap situasi pembelajarannya.
3.      Aktivitas. Belajar itu sendiri adalah aktivitas. Bila fikiran dan perasaan siswa tidak terlibat aktif dalam situasi pembelajaran, pada hakikatnya siswa tersebut tidak belajar. Penggunaan metode dan media yang bervariasi dapat merangsang siswa lebih aktif belajar.
4.      Umpan balik di dalam belajar sangat penting, supaya siswa segera menge-tahui benar tidaknya pekerjaan yang ia lakukan. Umpan balik dari guru sebaiknya yang mampu menyadarkan siswa terhadap kesalahan mereka dan meningkatkan pemahaman siswa akan pelajaran tersebut.
5.      Perbedaan individual adalah individu tersendiri yang memiliki perbedaan dari yang lain. Guru hendaknya mampu memperhatikan dan melayani siswa sesuai dengan hakikat mereka masing-masing. Berkaitan dengan ini catatan pribadi setiap siswa sangat diperlukan.
Pembelajaran merupakan suatu sistem lingkungan belajar yang terdiri dari unsur: tujuan, bahan pelajaran, strategi, alat, siswa, dan guru.
Semua unsur atau komponen tersebut saling berkaitan, saling mempengaruhi; dan semuanya berfungsi dengan berorientasi kepada tujuan
Selain prinsip tersebut dipeerlukan pula sebuah strategi pembelajaran untuk dapat mencapai hasil atau tujuan dari belajar.  Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang akan digunakan oleh pengajar untuk memilih strategi kegiatan belajar yang akan digunakan sepanjang proses pembelajaran. Pemilihan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi, sumber belajar, kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Hubungan antara strategi, tujuan dan metode pembelajaran dapat digambarkan sebagai suatu kesatuan sistem yang bertitik tolak dari penentuan tujuan pembelajaran, pemilihan strategi pembelajaran dan dan perumusan tujuan, dan kemudian diimplementasikan ke dalam berbagai metode yang relevan selama proses pembelajaran berlangsung.

C.    Ruang  Lingkup  Strategi   Pembelajaran
Keseluruhan tindakan strategis guru dalam upaya merealisasikan kegiatan pembelajaran, mencakup dimensi yang bersifat makro (umum) maupun bersifat mikro (khusus).
Secara makro, strategi pembelajaran terkait  dengan tindakan guru dalam:
(1)       Memilih dan mengoperasionalkan tujuan pembelajaran,
(2)      Memilih dan menetapkan setting pembelajaran,
(3)      Pengelolaan bahan ajar,
(4)      Pengalokasian waktu,
(5)      Pengaturan bentuk aktivitas pembelajaran,
(6)      Metode, teknik, dan prosedur pembelajaran,
(7)      Pemanfaatan penggunaan media pembelajaran,
(8)      Penerapan prinsip-prinsip pembelajaran,
(9)      Penerapan pendekatan pola aktivitas pembelajaran,
(10)  Pengembangan iklim pembelajaran
(11)  Pemilihan, pengembangan dan pelaksanaan evaluasi.
Dari penjabaran diatas dapat dimengerti bahwa secara makro, strategi pembelajaran berhubungan dengan pembinaan dan pengembangan program pembelajaran. Oleh karena itu, strategi pembelajaran mengaktual pada strategi perencanaan, pelaksanaan dan strategi penilaian pembelajaran.
Sedangkan tindakan guru yang bersifat mikro, berkait langsung dengan tindakan-tindakan operasional-interaktif guru di kelas. Tindakan guru yang dimaksud berhubungan dengan pelaksanaan siasat dan taktik dalam mengoperasionalkan pelaksanaan metode, teknik, prosedur pembelajaran, maupun siasat dan taktik operasional dalam penggunaan media dan sumber pembelajaran. Disamping itu, tindakan-tindakan operasional guru di kelas juga berkaitan dengan taktik dan siasat guru dalam rangka:
(1)   Memotivasi dan menarik perhatian siswa,
(2)   Meningkatkan partisipasi anak,
(3)   Meningkatkan kemandirian belajar anak,
(4)   Meningkatkan disiplin dan ketertiban kelas,
(5)   Hubungan interpersonal anggota kelas dan sejenisnya.

1.      Strategi Perencanaan Pembelajaran
Berikut ini dicontohkan strategi pengembangan perencanaan pembelajaran.
1.      Identitas:         Mata Pelajaran : Olah Raga
Pokok bahasan :Keterampilan berenang
Sub Bahasan :Renang Gaya punggung
2.      Tujuan: siswa mampu berenang gaya punggung dengan gerakan-gerakan yang benar.
3.      KBM: (1) tempat latihan renang di kolam renang
(2) materi pelajaran keterampilan renang gaya punggung.
(3) keseluruhan waktu pembelajaran 4 x 50 menit.
(4) pembelajaran oleh tim guru, siswa berlatih dalam kelompok kecil dan individual secara terbimbing langsung oleh guru.
(5) prosedur pelatihan: setelah pemanasan cukup, guru terlebih dahulu mendemonstrasikan contoh-contoh gerakan renang gaya punggung bagian demi bagian di darat dan siswa mencontoh mengikuti gerakan guru, selanjutnya, guru mensimulasikan renang gaya punggung di air, setelah anak dirasa cukup paham dan hafal gerakan secara menyeluruh, secara kellompok siswa berlatih renang gaya punggung di air, langkah berikutnya anak diberi kesempatan berenang secara individual untuk memastikan keterampilan masing-masing anak.
Jenis: Tes perbuatan
Sasaran: Keterampilan renang gaya pungggung.

2.      Strategi Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran adalah implementasi perencanaan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran bertolak dari ketentuan-ketentuan yang teelah digariskan dalam perencanaan. Berdasar atas pola perncanaan pembelajaran yang telah disusun, selanjuttnya guru mengimplementasikannya dalm kegiatan pembelajaran actual di kelas. Implementasi kegiatan pembelajaran sebagaimana yang dimaksud, tidak lain merupakan aktualisasi strategi mikro pembelajaran. Perwujudan strategi mikro pembelajaran tersebut berbentuk kegiatan operasional di kelas.
Keseluruhan jenis dan dimensi kegiatan pembelajaran yang disebutkan dalam contoh perencanaan pembelajaran diatas, sangat sederhana disbanding dengan fakta kegiatan yang terjadi dalam kelas yang sebenarnya. Dalam kenyataan di kelas, interaksi pembelajaran jauh lebih kompleks. Disamping yang tampak, masih banyak substansi strategi ayng tidak tampak. Utamanya yang berkait dengan siasat, taktik, pendekatan, pengembangan iklim kelas, dan seterusnya. Beberapa hal yang disebut ini, secara actual akan muncul dalam pelaksanaan pembelajaran. Misalnya apabila guru di kolam menghadapi anak yang takut kedalaman air, maka sebelumnya dilepaskan di kolam yang sebenarnya, taktik guru adalah dengan terlebih dahulu anak dilatih di kolam yang dangkal. Siasat untuk memberanikan anak adalah dengan terlebih dahulu anak ditopang dadanya, setelah muncul keberanii anak, secara perlahan-lahan topangan dilepas. Langkah selanjutnya anak dilepas di kolam latihan yang sebenarnya. Pengembangan iklim pembelajaran yang diterapkan guru misalnya dengan menjalin hubungan baik dengan anak, sehingga anak tidak merasa takut dengan ajakan guru, dan atau yang lain bergantung pada karakteristik anak-anak.
Alternative strategi pelaksanaan pembelajaran, yang dapat dilacak dan dipilih guru untuk melaksanakan aktifitas pembelajaran adalah sebagai berikut ini.
a.       Setting pembelajaran dapat dipilih dari beberapa setting, misalnya di kelas, di laboratorium, di bengkel, di lapangan, dan di tempat-tempat lainnya.
b.      Pengolahan bahan ajar dapat diatur dalam tatanan tertentu, misalnya tatanan secara induktif, deduktif, menurut urutan kronologis, menurut urutan mengklasifikasikan bahan menurut strukturnya, klasifikasi menurut tipe bahan (kongkrit-abstrak, mudah-sukar, konsep dasar-lanjut, teori-keterampilan) dan seterusnya.
c.       Penentuan alokasi waktu untuk masing-masing jenis kegiatan sesuai dengan waktu yang dibutuhkan.
d.      Pengaturan bentuk aktivitas pembelajaran, meliputi (1) pengaturan guru (tim-perorangan), (2) pengaturan siswa (individual-kelompok-klasikal), (3) pengaturan interaksi guru-murid (tatap muka-perantaraan media), (4) struktur peristiwa pembelajaran(terbuka-tertutup), (5) peranan pengolahan pesan (ekspositorik-problem solving-heuristik), dan seterusnya.
e.       Penggunaan metode, teknik dan prosedur pembelajaran, guru dapat menggunakan ceramah, Tanya jawab, diskusi, demonstrasi, penemuan, simulasi, dan lain-lain.
f.       Pemanfaatan media dan sumber pembelajaran dapat diatur secara multi media dan multi sumber pembelajaran dengan berbagai bentuk meida dan sumber.
g.      Penerapan prinsip-prinsip pembelajaran.
h.      Penerapan pendekatan pembelajaran.
i.        Pengembangan iklim pembelajaran.
j.        Teknik penilaian dapat berbentuk tes maupun non tes.

D.    Komponen dan Kriteria Pemilihan Strategi Pembelajaran
Secara umum komponen strategi pembelajaran terdiri dari 5 (lima) komponen yang saling berinteraksi dengan karakter fungsi dalam mencapai tujuan pembelajaran, yaitu (1) kegiatan pembelajaran pendahuluan, (2) penyampaian informasi, (3) partisipasi peserta didik, (4) tes dan, (5) kegiatan lanjutan.
Pemilihan strategi pembelajaran hendaknya ditentukan berdasarkan kriteria berikut: (1) orientasi strategi pada tugas pembelajaran, (2) relevan dengan isi/materi pembela-jaran, (3) metode dan teknik yang digunakan difokuskan pada tujuan yang ingin dicapai, dan (4) media pembelajaran yang digunakan dapat merangsang indera peserta didik secara simultan.

Pendekatan Inovatif dalam Strategi Pembelajaran
Pendekatan inovatif dalam strategi pembelajaran diperlukan untuk mengaktifkan keterlibatan siswa secara mandiri dalam proses pembelajaran melalui kegiatan pembelajaran yang berorientasi pada poses penemuan (discovery) dan pencarian (inquiry).
Terdapat berbagai pendekatan inovatif yang dapat dilaksanakan oleh guru di kelas, salah satu di antaranya adalah pendekatan keterampilan proses. Pada pendekatan ini siswa hanya diberi kail dan cars mengailnya (teknologinya) untuk kemudian diharapkan dapat dikembangkan iebih lanjut oleh siswa itu sendiri (inovasi baru yang terus bergulir)macepiring.wordpress.com/)  

E.     Jenis Strategi dalam  Pembelajaran
            Ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar yang meliputi hal-hal berikut:
1.      mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.
2.      memilih system pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.
3.      memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya.
4.      menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik buat penyempurnaan system instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan. 















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, bahwa untuk dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, seorang guru dituntut dapat memahami dan memliki keterampilan yang memadai dalam mengembangkan berbagai strategi pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan, sebagaimana diisyaratkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Mencermati upaya reformasi pembelajaran yang sedang dikembangkan di Indonesia, para guru atau calon guru saat ini banyak ditawari dengan aneka pilihan proses pembelajaran, yang kadang-kadang untuk kepentingan penelitian (penelitian akademik maupun penelitian tindakan) sangat sulit menermukan sumber-sumber literarturnya. Namun, jika para guru (calon guru) telah dapat memahami konsep atau teori dasar pembelajaran yang merujuk pada proses (beserta konsep dan teori) pembelajaran sebagaimana dikemukakan di atas, maka pada dasarnya guru pun dapat secara kreatif mencobakan dan mengembangkan model pembelajaran tersendiri yang khas, sesuai dengan kondisi nyata di tempat kerja masing-masing, sehingga pada gilirannya akan muncul strategi pembelajaran versi guru yang bersangkutan, yang tentunya semakin memperkaya khazanah strategi pembelajaran yang telah ada.









DAFTAR PUSTAKA

Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya Remaja.

Dwi Siswaya, dkk.2008.Ilmu Pendidikan.Yogyakarta: UNY Press

Sugihartono, dkk.2007.Psikologi Pendidikan.Yogyakarta: UNY Press

Achmad Sugandi, dkk.2004. Teori Pembelajaran. Semarang: UPT UNNES Press

Suprihadi Saputra, dkk. 2000. Strategi Pembelajaran. Malang: FIP Universitas Negeri Malang

Udin Winataputra, dkk.2004. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar