Senin, 26 Maret 2012

PENTINGNYA PEMBELAJARAN PENJASKES PADA ANAK USIA SD


BAB I
PENDAHULUAN

Telah kita ketahui bersama bahwa anak-anak pada umumnya memiliki kecenderungan ingin selu bergerak. Bergerak bagi anak-anak merupakan salah satu bagian yang sangat penting di dalam hidupnya.
Berbagai bentuk dan corak gerakan yang diperoleh anak-anak, merupakan dasar di dalam memasuki tahap-tahap perkembangannya, baik perkembangan yang berhubungan dengan pengetahuan, nilai dan sikap, maupun keterampilan gerak itu sendiri. Oleh karena itu kepada anak-anak hendaknya diberikan kesempatan yang cukup untuk mencoba melakukan berbagai bentuk gerakan, agar mereka memperoleh berbagai pengalaman.
Keberhasilan anak-anak di dalam belajar keterampilan gerak, ditentukan oleh faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi terjadinya perubahan pada diri anak. Salah satu usaha untuk mewujudkan keberhasilan anak di dalam belajar keterampilan gerak, adalah melalui program pengajaran jasmani di sekolah.
Program pengajaran jasmani yang diselenggarakan di Sekolah Dasar (SD) melalui berbagai bentuk gerakan, memberikan sumbangan yang sangat besar dan bermakna bagi anak-anak SD terhadap pengembangan kemampuan pengetahuan, nilai dan sikapnya. Dengan demikian tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa program pengajaran pendidikan jasmani yang diterapkan di SD, dapat dijadikan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan, khususnya di SD.
Berdasarkan pernyataan tersebut di atas maka pendidikan jasmani memiliki nilai yang penting bagi siswa usia SD yang akan dibahas dalam makalah ini.






BAB II
PEMBAHASAN

1.                  Pengertian Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani adalah suatu proses melalui aktivitas jasmani, yang dirancang dan disusun secara sistematik, untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan, meningkatkan kemampuan dan keterampilan jasmani, kecerdasan dan pembentukan watak, serta nilai dan sikap yang positif bagi setiap warga negara dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

2.                  Tujuan Pendidikan Jasmani
Tujuan umum pendidikan jasmani di sekolah dasar adalha memacu kepda pertumbuhan dan perkembangan jsamani, mental, emosional dan sosial yang selaras dalam upaya membentuk dan mengembangkan kemampuan gerak dasar, menanamkan nilai, sikap dan membiasakan hidup sehat.
a.       memacu pekembangan dan aktivitas sistem: peredaran darah, pencernaan, pernapasan dan persyarafan.
b.      Memacu pertumbuhan jasmani seperti bertambahnya tinggi dan berat badan.
c.       Menanamkan nilai-nilai disiplin, kerja sama, sportivitas, tenggang rasa.
d.      Meningkatkan keterampilan melakukan aktivitas jasmani dan memiliki sikap yang positif terhadap pentingnya melakuakan aktivitas jasmani.
e.       Meningkatkan kesegaran jasmani.
f.       Meningkatkan pengetahuan pendidikan jasmani.
g.      Menanamkan kegemaran untuk melakukan aktivitas jasmani.


3.                  Ruang Lingkup Pengajaran Pendidikan Jasmani
Ruang lingkup program pengajaran pendidikan jasamani yang diajarkan di sekolah dasar, mulai dari kelas I sampai kelas VI ditekankan pada usaha memacu pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, emosional, dan sosial. Jenis-jenis kegiatan yang diajarkan di sekoalh dasar meliputi atas:
a.                   kegiatan pokok yang terdiri atas:
1)            pengembangan kemampuan jasmani (PKJ)
2)            atletik
3)            senam
4)            permainan
b.                  kegiatan pilihan
yang dimaksud kegiatan pilihan di sini, adlaah suatu bentuk kegiatan jasmani yang ditujukan untuk meningkatkan prestasi optimal murid-murid sekolah dasar (SD) sesuai dengan bakat dan kegemarannya. Jadi di siiiini sudah menjurus kepada kegiatan olah raga. Jenis kegiatan olahraga pilihan ii mulai diberikan pada murid-murid SD kelas II sampai kelas VI, yang terdiri atas:
1)            pencak silat
2)            renang
3)            bulu tangkis
4)            sepak takraw
5)            tenis meja
6)            permainan tradisional.
4.                  Ruang Lingkup Pengajaran Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani merupakan salah satu alat dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan, sangat besar peranannya terhadap pembentukan dan perkembangan manusia. Untuk melaksanakan pendidikan jasmani di sekolah, baik berupa alat-alat yang nyata di dalam melakukan suatu bentuk gerakan seperti tongkat, simpai, gada, peti lompat, bola kasti,, dan sebagainya, maupun alat pendidikan yang berupa pembentukan kebiasaan, pemberian hadiah dan hukuman, pemberian motivasi, pemberian teguran, penugasan, dan sebagainya, kesemuanya merupakan suatu tindakan di dalam pendidikan. Misalnya sebagai salah satu contoh, setiap bangun tidur anak-anak disuruh membereskan tempat tidurnya, makdi memakai sabun, membersihkan gigi dengan sikat gigi dan memakai odol, berpakaian rapi bila berangkat ke sekolah, dan sebagainya. Tindakan-tindakan yang diberikan kepada anak tersebut, bertujuan untuk menanamkan kebiasaan agar hidup teratur dan membiasakan hidup sehat. Selain tindakan, situasi dan sikap pun dapat dijadikan alat dalm pendidikan, misalnya seperti pergaulan, upacara peringatan, darmawisata, berkemah, perlombaan, latihan, dan sebagainya, memperlihatkan kasih sayang, memperlihatkan dengan sungguuh-sungguh, mau mendengarkan, kesediaan dalam memberi bantuan atau pertolongan, memperlihatkan keramah tamahan, dan sebagainya.
Berdasarkan uraian di atas, maka peranan pendidikan jasmani sebagai salah satu alat tercapainya tujuan pendidikan, antara lain membantu dalam:
a.                   Pembentukan Tubuh
Peranan pendidikan jasmani terhadap pembentukan tubuh, dapat dilihat dengan bertambahnya otot-otot menjadi lebih besar dan kuat, badan tumbuh menjadi lebih besar dan lebih tinggi, hingga dapat harmonis. Dengan melakukan pendidikan jasmani yang teratur serta dibimbing dan diarahkan, maka organ-organ tubuh pun akan bekerja sebagaimana mestinya sesuai dengan fungsinya. Hal ini akan berpengaruh terhadap kesehatan, baik kesehatan jasmani maupun rohani. Dengan demikian anak-anak akan memiliki nilai dab sikap yang positif terhadap pentingnya pendidikan jasmani di dalam kehidupannya. Dengan memiliki dasar tubuh yang kuat, anak-anak akan lebih meningkat lagi keterampilan geraknya. Selain dari itu peranan pendidikan jasmani sangat besar sumbangannya terhadap anak dalam:
1)      memenuhi keinginan untuk bergerak dan mempertahankan gerakan.
2)      Mengembangkan perasaan terhadap gerak dan irama, serta penghayatan terhadap ruang, waktu dan bentuk.
3)      Menganalisis kemungkinan-kemungkinan gerak untuk dirinya sendiri.
4)      Memiliki keyakinan terhadap gerakan yang dilakukan serta perasaan terhadap sikapnya.
5)      Mengembangkan kemampuan gerak dan penyempurnaan gerak melalui latihan-latihan yang teratur, sesuai dengan kemampuannya.
b.                  Pembentukan Prestasi
Untuk mencapai suatu prestasi yang diinginkan di dalam pelajaran pendidikan jasmani diperlukan adanya kekuatan, kecepatan, kelentukan, keuletan, kedisiplinan, kepercayaan terhadap diri sendiri, pemahaman dan penugasan terhadap prosedur gerakan yang akan dilakukan, serta konsep cara untuk melakukan gerakannya. Hal ini merupakan dasar yang mengacu kepada tercapainya suatu peningkatan prestasi yang optimal. Dalam arti bukan saja pencapaian prestasi optimal untuk keterampilan gerak dalam bidang pengajaran pendidikan jasmani, tetapi juga berlaku untuk peningkatan prestasi belajar, bekerja atau melakukan kegiatan yang lainnya, dan sebagainya yang sesuai dengan pa yang diharapkan dari tujuan pendidikan nasional.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka keampuhan pendidikan jasmani di dalam melaksanakan peranannya untuk membantu tercapainya tujuan pendidikan, antara lain:
1)            membentuk dan mengembangkan anak kepada suatu bentuk kerja yang optimal melalui aktivitas jasmani.
2)            Mengarahkan, membimbing dan mengembangkan diri anak terhadap pencapaian prestasi dengan jalan menanamkan kedisiplinan, pemusatan pikiran, kewaspadaan, kepercayaan pada diri sendiri, tanggung jawab dan peningkatan kemampuan diri.
3)            Belajar untuk mengendalikan terhadap luapan perasaan yang berkembang dalam waktu yang singkat atau keadaab dan reaksi psikologis dan fisiologis (emosi).
4)            Menanamkan pada anak untuk dapat mengenal kemampuan sendiri dan keterbatasab terhadap dirinya.
5)            Menanamkan untuk belajar meningkatkan sikap dan tindakan yang tepat terhadap nilai-nilai prestasi yang diraihnya di dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan masyarakat maupun di dalam kegiatan pendidikan jasmani dan olah raga.
Dengan ditanamkannya pembentukan prestasi kepada anak-anak, maka diharapkan di kemudian hari anak-anak akan dapat mengembangkannya, serta dapat mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapinya, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi kelompoknya di lingkungannya.
c.                   Pembentuk Sosial
Manusia di dalam hidupnya, selalu terikat oleh norma-norma kehidupan bersama dan tidak dapat melepaskan diri dari kehidupan bersama. Di dalam kehidupan bersama, anak-anak akan tumbuh berkembang serta akan menemukan pribadinya masing-masing. Ia akan menyadari mengenai keadaan dirinya, bahwa ia berada di tengah-tengah manusia yang lainnya. Keadaan masa-masa berada di sekolah anak-anak akan dapat merasakan terjadinya perubahan dan memperoleh berbagai pengalaman, hal ini sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Mereka tentu akan mengubah sifat-sifat dan perhatiannya dari keadaan lingkungan keluarga kepada keadaan lingkungan di sekolahnya. Hal ini akan terlihat adanya perubahandari sifat ketergantungan menjadi sifat kemampuan untuk dapat berdiri sendiri. Dengan demikian mereka sudah terlihat mempunyai suatu perkembangan kepribadian sosial dan menyadari akan hidupnya, walaupun belum secara mendalam. Dengan melalui pendidikan jasmani kepada anak-anak akan dapat diberikan bimbingan terhadap pergaulan hidup, yang sesuai dengan norma-norma dan ketentuan-ketentuan yang sesuai dengan unsur-unsur sosial, hingga akan membantu kehidupan anak yang lebih aktif.
Peranan pendidikan jasmani di dalam usahanya terhadap pembentukan sosial anak-anak. Antara lain:
1)      menanamkan pembinaan terhadap pengakuan dan penerimaan akan norma-norma dan peraturan yang berlaku di masyarakat.
2)      Menanamkan kebiasaan untuk selalu berperan aktif dalam suatu kelompok, agar dapat bekerja sama, dapat menerima pimpinan dan memberikan pimpinan.
3)      Membina dan memupuk ke arah perkembangan terhadap perasaan sosial, pengakuan terhadap orang lain.
4)      Menanamkan dan memupuk untuk selalu belajar bertanggung jawab, dan mau memberikan bantuan dan pertolongan, serta memberikan perlindungan dan mau berkorban.
5)      Menanamkan kebiasaan untuk selalu mau belajr secara aktif di dalam sesuatu bentuk kegiatan, baik dalam belajar, bekerja maupun dalm mengisi waktu-waktu luang.
d.                  Keseimbangan Mental
Kehidupan di zaman modern seperti sekarang ini, banyak tuntutan yang serba kompleks hingga akan menimbulkan ketegangan-ketegangan dan konflik-konflik batin yang serba tidak menentu. Untuk mengatasi hal-hal tersebut, antara lain dapat di lakukan degan jalan mempunyai keyakinan dan percaya pada diri sendiri di dalam menentukan langkah-langkah kehidupan. Dengan demikian maka kita tidak akan tergoyahkan oleh hal-hal yang dapat menggoncangkan keseimbangan mental. Selain dari itu untuk menjaga keseimbangan mental dapat diusahakan dengan mengadakan penyesuaian diri dengan keadaan lingkungan, dan dengan mengadakan latihan-latihan di dalam lingkungan pendidikan secara terarah.
Salah satu usaha untuk menciptakan suatu linkungan mental yang sehat dapat dilakukan melalui pendidikan jasmani yang pembinaannya dimulai sejak Sekolah Dasar. Salah satu peranan pendidikan jasmani di sekolah adalah belajar mengendalikan luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu yang singkat atau keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis yang sering juga dikatakan dengan pembinaan kestabilan emosi. Program kegiatan pendidikan jasmani yang baik dan terarah, dapat dijadikan sebagai sarana di dalam pemupukan kestabilan emosi dan keseinbangan mental. Hal ini disebabkan guru-guru pendidikan jasmani pada umumnya sangat erat berhubungan dengan anak-anak, dalam suasana pergaulan yang akrap baik di lapangan permainan, atletik, bangsal senam, kolam renang maupun di tempat-tempat latihan yang lainnya. Dalam hal ini tentu guru-guru pendidikan jasmani akan lebih mudah untuk mengamati tingkah laku anak-anaknya secara wajar. Di dalam suasana bebas penuh keakraban tetapi terpimpin, maka anak-anak akan segera dapat terlihat segala kekurangan dan kelemahan dari masing-masing anak terseburt. Dengan demikian akan lebih memudahkan bagi guru pendidikan jasmani untuk mengadakan bimbingan dan pengarahan kepada anak-anak, di dalam usaha memupuk kepribadiannya secara lebih efektif dan efisien.
Melalui bidang pengajaran pendidikan jasmani, maka pemupukan terhadap kestabilan emosi anak akan di perileh secara lebih efektif. Anak-anak akan memperoleh pengalaman secara langsung dalam dunia kenyataan, karena mereka terjun turut berkecimpungdi lapangan dalam suasana yang penuh rangsangan terhadap timbulnya emosi yang harus dapat di kendalikan. Di sini anak-anak telah memperoleh bekal yang cukup kuat, yaitu agar mereka dapat berpikir secara lebih jernih dan terarah, menyesuaikan diri terhadap situasi, selalu mau belajar, dan mau menerima keadaan yang seharusnya. Dengan demikian anak-anak akan menjadi manusia dewasa yang memperoleh tempaan terhadap keyakinan dalam rangka pemantapan diri, sehingga tidak akan mudah tergoyahkan atau terpancing oleh rangsangan-rangsangan yang dapat mempengaruhi kestabilan emosinya, atau dengan kata lain anak-anak telah miliki keseimbangan mental yang cukup kuat.

e.                   Kecepatan Proses Berpikir
Di dalam pengajaran pendidikan jasmani, setiap anak di tuntut supaya memiliki daya sensitivitas yang tinggi ter hadap situasi yang di hadapinya. Anak-anak harus memiliki daya pengelihatan dan kecepatan di dalam proses berpikirnya, serta harus dapat dengan segera mengambil suatu keputusan yang di lakukan dengan cepat dan tepat, yaitu agar segera dapat bertindak di dalam melakukan kegiatannya sehingga tidak ter tinggal oleh lawan-lawan bermainnya. Misalnya saja sebagai contoh di dalam permainan bulu tangkis. Seorang pemain melakukan pukulan yang keras dan menukik ( smash ) diarahkan kelapangan lawan, kalau dilihat dari proses pukulannya saja sangat sederhana sekali, yaitu melomcat, mengayunkan raket, dan memukul bola keras yang di arahkan ke lapangan lawan. Hal semacam ini adalah hanya masalah teknik saja, tetapi jika di hubungkan dengan keberhasilan dari tindakannya melakukan pukulan tersebut, maka bukanlah hanya teknik saja yang menentukan keberhasilannya tetepi juga pelakunya yaitu manusia secara keseluruhan. Karena di dalam melakukan pukulan tadi, selain teknik pukulan, juga melibatkan daya kecepatan, penglihatan, proses berpikir dalam mengambil keputusan ke mana bola harus di pukul dengan cepat dan tepat, serta fungsi kejiwaannya pun turut memegang peranan. Dengan demikian dapatlah di katakan bahwa di dalam melakukan pukulan tersebut, bukan hanya jasmanisaja yang bekerja tetapi manusia secara keseluruhan termasuk kecepatan proses berpikirnya. Akan tetapi bagi anak-anak yang beru belajar memukul, mungkin masih terikat oleh penguasaan tekniknya saja di mana kegiatannya hanya jasmani saja. Namun debgan banyaknya latihan, maka lama-kelamaan akan merasakan bahwa hanya dengan mengandalkan teknik saja tiada akan cukup menjamin keberhasilannya dalam memukul tersebut. Oleh karena itu, dengan melalui pengajaran pendidikan jasmani anak-anak dilatih untuk dapat bertindak dengan cepat dan tepat, serta akan dapat ditingkatkan dalam kecepatan proses berpikirnya.

f.                   Kepribadian Anak
Pelajaran pendidikan jasmani, hendaknya dapat dimanfaatkan oleh anak-anak sebaik-baiknya dengan dibimbing dan dikembangkan, serta diarahkan kepada hal-hal yang positif agar bermanfaat bagi kelangsungan hidupnya. Nilai-nilai dari pelajaran pendidikan jasmani harus mereka miliki di dalam kehidupanya sehari-hari, sebagai sarana untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, emosional dan sosial yang selaras dalan upuya mengembangkan kemampuan gerak dasar, menanamkan kedisiplinan , nilai dan sikap positif, serta membiasakan hidup sehat. Dalam hal ini anak-anak harus memiliki kepribadian yang tinggi, sebagai suatu modal dan kemudi dalam usaha untuk mengadakan penyesuaian yang cepat dan tepat.
Program pengajaran pendidikan jasmani yang di terapkan di sekolah-sekolah, termasuk SD dapat dijadikan sebagai salah satu sarana untuk membentuk dan mengembangkan sifat-sifat kepribadian pada anak-anak secara positif. Selain dari pembentukan tubuh, prestasi, sosial, mental, kecepatan proses berpikir, dan kepribeian eperti yang telah di kemukakan, juga peranan pendidikan jasmani sangat besar pengaruhnya terhadap :
1)      Pembinaan dan peningkatan kesegaran jasmani serta ketrampilan.
2)      Pengembangan bekat dan minat anak dalam aktivitas jasmani, hingga akan dapat memberikan sumbsngannya dalam usaha pencarian bibit-bibit olahragawan yang berbakat dalam rangka meningkatkan prestasi nasional dalam bidang olahraga.
3)      Membentuk sikap dan jiwa sportivitas, serta tingkah laku yang sesuai dengan kepribadian bsngsa.
4)      Membangkitkan kecintaan terhadap almamater, menggalang persatuan dan kesatuan, serta mendinamisasikan kehidupan sekolah.
5)      Mengenbangkan kebiasaan untuk bergerak dan kebiasaan untuk hidup sehat.
6)      Membantu dalam menyesuaikan, menginterprestasikan, dan memperkembangkan fisik, mental, emosional, dan sosial setiap individu secara optimal, dengan melalui pelajaran dan partisipasi dalam latihan-latihan yang terbimbing dan terarah, serta yang di pilih sesuai dengan norma-norma sosial dan kesehatan.
  

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Pendidikan jasmani merupakan salah satu alat yang penting untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan amnesia, karena pendidikan jasmani sangat erat kaitannya dengan gerak manusia. Gerak bagi manusia sebagai aktivitas jasmani merupakan salah satu kebutuhan hidup yang sangat penting, yaitu sebagai dasar bagi manusia untuk belajar, baik untuk belajar mengenal alam sekitar dalam usaha memperoleh berbagai pengalaman berupa pengetahuan dan keterampilan, nilai dan sikap, maupun untuk belajar mengenal dirinya sendiri sebagai makhluk individu dan makhluk social dalam usaha penyesuaian dan pengajaran pendidikan jasmani yang diselenggarakan di sekolah dasar dapat terorganisasikan dengan baik, akan dapat memberikan sumbangan yang sangat berarti bagi pertumbuhan dan perkembangan murid-murid di SD, baik pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rihani yang harmonis, maupun dalam rangka menyiapkan murid-murid secara fisiologis yang mengarah kepada usaha-usaha keras yang sangat berguna untuk meningkatkan kemantapan jasmani dan rohani dalam membantu mengembangkan kemampuan dan kepribadian, yang sangat besar pengaruhnya terhadap penyesuaian diri di dalam lingkungannya.
Wujud dari pelaksanaan pengajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar berpangkal pada gerak murid, yang menampakkan dirinya ke luar terutama dalam bentuk-bentuk aktivitas jasmaninya. Namun bukanlah semata-mata hanya berfungsi untuk merangsang dan mengembangkan organ-organ tubuh serta fungsinya saja, melainkan juga demi pembentukan dan pengembangan kepribadian yang utuh dan harmonis di dalam kehidupannya, yaitu dalam rangka membentuk manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri dan yang secara bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Oleh sebab itu apabila program pendidikan jasmani yang diterapkan di SD dapat dilaksanakan secara wajar, maka akan dapat merupakan bagian yang sangat penting bagi kehidupan murid dan akan sangat berarti, serta bermanfaat dalam pendidikan.

  

 DAFTAR PUSTAKA


Cholik M, Tono, al.1996.Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.Jakarta:Proyek Pengembangan Pendidikan Guru Sekoalh Dasar.

Syarifuddin, Alip.1991.Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.Jakarta: Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar